Muntok – Suka cita menyambut bulan suci Ramadhan diungkapkan masyarakat dengan berbagai cara. Salah satu yang menarik dari tradisi menyambut Ramadhan ada di Kabupaten Bangka Barat.
Di Kampung Daya Baru Kecamatan Muntok, pawai obor merupakan tradisi penduduk setempat menyambut bulan suci umat Islam ini. Acara tersebut diinisiasi dan dilaksanakan oleh Ikatan Muda Mudi Daya Baru ( IMADA ) yang berencana akan menggelar acara tersebut pada tanggal 3 Mei 2019.
” Tahun ini pawai obor 3 Mei nanti, kita membuat taman untuk bersantai sore hari sambil menunggu berbuka puasa” kata Ketua IMADA, Friffy Roy saat ditemui, Selasa (30/4/2019).
Roy mengatakan, taman tersebut nantinya terbuka untuk umum. Selain itu, IMADA juga sudah menyiapkan obor dari bambu yang mereka tempatkan disepanjang kampung Daya Baru.
” Siapa saja boleh kesini, kita berharap hari H ( malam pawai obor, red ) nanti masyarakat Muntok khususnya datang ke kampung kita, biar sama-sama kita pawai obor keliling kampung,” sebut Roy.
Namun dikatakannya, proses kegiatan menyambut bulan Ramadhan tahun ini sedikit terkendala masalah biaya. Hal itu membuat mereka sedikit terlambat memulai pembuatan taman sehingga dalam pekan ini, panitia harus kerja ekstra keras.
” Tahun ini kita sedikit ada kendala, karena biaya untuk perlengkapan dan lainnya lama terkumpul, jadi sekarang kita kerja lembur siang malam karena waktunya sudah dekat,” kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Suwito, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan IMADA. Menurutnya, dizaman pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ternyata masih ada masyarakat yang kompak dan berusaha melestarikan tradisi leluhur mereka.
” Ya kami Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangka Barat sangat menyambut baik kegiatan tersebut, inikan salah satu warisan leluhur kita yang memang harus dilestarikan, karena kegiatan pawai obor ini memang setiap tahun di laksanakan dan mungkin ini satu-satunya yang ada di kecamatan Muntok khususnya,” ungkap Suwito.
Dia menambahkan, momen seperti ini harus dikembangkan dan dilestarikan, apalagi bila yang mengerjakannya anak – anak muda dalam rangka mempertahankan tradisi budaya daerahnya.
” Kalau kita bayangkan gempuran – gempuran teknologi itu luar biasa, tapi generasi muda kita di Daya Baru masih tetap mempertahankan tradisi dan itu merupakan suatu kerja yang luar biasa, karena kekompakan masyarakat itu yang kita butuhkan, karena kalau tidak kompak tidak mungkin bisa terlaksana. Kita berharap warisan ini tetap dilestarikan,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Bangka Barat, Markus, SH, saat dihubungi via telepon.
” Kami atas Pemerintah Daerah, mengapresiasi kegiatan putra – putri kita yang melestarikan tradisi. Kami juga juga berharap kedepannya mereka juga berkontribusi untuk perkembangan Bangka Barat,” ungkap Markus. ( SK )