PEMKAB BABAR DAN PEMPROV.DKI TANDA TANGANI PERJANJIAN KERJASAMA PENGGEMUKAN SAPI

BANGKA BARAT157 Dilihat
Duta Radio – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanda tangani kerjasama pembibitan dan penggemukan sapi dan  balai pembenihan tanaman di Gedung Graha Aparatur, Muntok Bangka Barat, Rabu ( 3/5/17 ).
Acara penandatanganan ini  di hadiri oleh Wakil Bupati Bangka Barat, Markus, Wakapolres Kompol Siswo Dwi Nugroho, Wakil Ketua  DPRD H. Badri Samsu, Kepala OPD, Asisten, Staf ahli dan Kades seluruh Kabupaten Bangka Barat.
Dari pihak Pemprov DKI Jakarta, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan, Darjamuni, Kabiro Perekonomian DKI Jakarta Dr Sri Haryati, Kepala Biro Tata Pemerintahan Premi Lasari, Dirut PD Dharma Jaya, Marina Ratna Kusumajati, Kasubag Ketahanan Pangan Biro Perekonomian Arif Fazillah St, Me.
Penanda tanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh  Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Bangka Barat Azmal AZ dan Darjamuni dari pihak Pemprov DKI Jakarta.
Pokok – pokok pikiran Perjanjian Kerjasama yang berlaku selama lima tahun ini dibacakan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemprov DKI Premi Lasari, diantaranya bertujuan  ketersediaan  sapi siap potong untuk kebutuhan kedua belah pihak yang berasal dari Kabupaten Bangka Barat dengan prinsip kemitraan dan saling menguntungkan.
Disamping itu, pokok pikiran perjanjian kerjasama juga memuat ruang lingkup kerjasama meliputi pembangunan pusat pembibitan ternak sapi, penggemukan ternak sapi, penyediaan bibit sapi, penyediaan pakan ternak pendukung, dan distribusi sapi. Termasuk juga pengembangan teknologi, manajemen  pengelolaan, pembinaan sumber daya manusia dalam rangka alih pengetahuan dan pengalaman dalam pembibitan dan penggemukan ternak sapi.
Wakil Bupati Bangka Barat Markus mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta karena telah memilih Kabupaten Bangka Barat sebagai mitra kerjasama pembibitan ternak sapi dan balai pembenihan tanaman.
Menurut dia, lokasi untuk pembibitan dan penggemukan sapi sudah disiapkan lahan seluas 113 Ha di Kecamatan Kelapa dengan peruntukan, sebagai tempat pembangunan pusat pembibitan, ternak sapi ( breeding centre ), penggemukan ternak sapi ( fattening ), penyediaan hijauan makanan ternak, disamping akan dilakukan juga pengembangan teknologi, manajemen pengelolaan, pembinaan sumber daya manusia dalam rangka alih pengetahuan.
Markus sangat mengapresiasi animo para Kepala Desa untuk menghadiri acara ini. Seperti janji dia sebelumnya untuk mengundang seluruh Kades se Bangka Barat agar turut terlibat dalam program ini.
“Banyak sekali desa  – desa yang berminat kami katakan bahwa di Kecamatan Kelapa ini sebagai contoh. Kami memang ingin mengembangkan ini ke kecamatan – kecamatan lain, ke desa – desa,” pungkas Markus.
Markus juga mengungkapkan dukungan dari Gubernur terpilih, Erzaldi yang sangat mendukung program kerjasama ini dan menginkankan kerjasama dilakukan lebih luas lagi.
“Saya sudah beberapa kali bertemu beliau membicarakan pembibitan dan penggemukan sapi ini, dan beliau sangat mengapresiasi. Bahkan langsung juga beliau menyampaikan bahwa kalau bisa ini dikerjasamakan lebih luas yaitu provinsi dengan provinsi, antara Provinsi Bangka Belitung dengan  Provinsi DKI Jakarta,karena beliau sangat merespon,”ungkap Markus.
Markus menambahkan, Bangka Barat bercita – cita menjadi percontohan bagi kabupaten lain. Ia berharap jika  program ini sukses kabupaten lain tergerak untuk mengikuti jejak Bangka Barat.
“Inilah harapan kita, kalau kita sudah bisa memenuhi daging sapi di Bangka Barat ini, ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah bagaimana menekan harga bahan pokok ini, ya salah satunya dengan kerjasama ini,” harap Markus.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Pemprov DKI Jakarta,  Darjamuni juga mengungkapkan perjanjian kerjasama ini merupakan momentum yang sangat penting bagi mereka.
Menurut dia kerjasama ini dilatar belakangi oleh begitu besarnya potensi lahan yang ada di Bangka Barat, namun sapinya masih sangat sedikit bahkan bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di Jakarta kata dia permintaan akan daging sapi begitu besar.
“Karena penduduk kami lebih dari 12 juta jiwa, itu membutuhkan daging sapi hampir 160 ton per hari, atau sekitar 800 sampai 1000 ekor per hari. Sehingga tidak mungkin kami bisa melakukan hanya di Jakarta saja. Makanya kami mencari kesana kemari teman – teman untuk bekerja sama,”kata Darjamuni.
Ia menegaskan dalam hal ini mereka tidak ingin uji coba,  namun harus dikembangkan sepenuhnya.
“Jakarta akan mendukung juga sepenuhnya. Ini merupakan dorongan bagi kami, semangat yang sangat besar supaya kita bisa merealisasikan semua kerjasama ini,”cetusnya.
Lebih lanjut Darjamuni menambahkan, sebagai langkah awal Pihak Pemrov DKI Jakarta  akan mengirimkan 500 ekor sapi untuk dibibitkan  dan digemukkan di Bangka Barat.
“Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” harap dia. ( SK )