Gerakan Coklit KPU Atasi Penurunan Daftar Pemilih Dalam Pemilu

BANGKA BARAT, Politik300 Dilihat

Radio Duta – Partisipasi masyarakat dalam Pemilu terdapat indikasi penurunan. Daftar para pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) dari Pemilu ke Pemilu yang selalu berkurang tersebut sangat mengkhawatirkan. Hal itu dikatakan Ketua KPU Bangka Barat Martono saat memberikan sambutannya pada Pagelaran Seni dan Budaya di halaman Kantor KPU Bangka Barat di Muntok, Sabtu ( 21/4/2018 ).

” Karena ada kecenderungan dari Pemilu ke Pemilu, dari Pileg sampai Pilgub partisipasi kecenderungannya menurun terus. Nah ini mengkhawatirkan. Oleh karena itu untuk Pemilu 2019 nanti kami berharap ada peningkatan partisipasi masyarakat. Mari kita semua perduli dengan Pemilu, karena Pemilu sarana konstitusional yang diberikan oleh negara kepada pemilih untuk mengganti pemimpin – pemimpin,” ujar Martono, Sabtu ( 21/4 ).

Untuk mengatasi hal tersebut, Martono mengatakan, pihak KPU melakukan Gerakan Coklit ( Pencocokan dan Penelitian ) data pemilih secara langsung dari rumah ke rumah yang akan berlangsung dari tanggal 17 April sampai dengan 17 Mei 2018. Gerakan Coklit dikatakan Martono sangat penting karena akan menentukan baik buruknya daftar pemilih yang akan digunakan dalam Pemilu serentak tahun 2019 mendatang.

” Jadi mulai tanggal 17 April sampai 17 Mei 2018, itu merupakan pemutihan data pemilih dimana Petugas Pemutihan Tetap Pemilih melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih langsung ke rumah – rumah penduduk. Ini penting, perlu saya sampaikan. Karena proses pemutihan tetap ini sangat krusial dalam menentukan baik buruknya daftar pemilih nanti yang akan digunakan dalam pelaksanaan Pemilu, ” tandasnya.

Martono mengingatkan kepada masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk proaktif dan peduli pemilu. Jika dalam waktu satu bulan tersebut masyarakat tidak didatangi Petugas Pantarlih, Martono menghimbau untuk melapor ke PPS ( Panitia Pemungutan Suara ) di Kelurahan/desa setempat.

” Sebenarnya sosialisasi ini tujuannya kesana. Selain menyampaikan informasi terkait peserta Pemilu tanggal dan hari pemungutan suara dan hal lain tentang tahapan, tetapi pada ujungnya kami berharap tujuan ini adalah tingkat partisipasi masyarakat, tingkat partisipasi pemilih hadir memberikan suara itu tinggi,” kata Martono.

Pemilu dikatakan Martono, merupakan sarana konstitusional yang diberikan oleh negara kepada warga negara untuk mengganti para pemimipin. Jika warga negara kurang puas dengan kepimpinanan yang ada, dapat mengganti para pemimpin tersebut melalui Pemilu.

” Kalau bapak ibu merasa pemimpin kita yang ada sekarang ini kurang mampu mensejahterakan masyarakat dan seterusnya, silahkan kita ganti pemimpin itu ketika Pemilu. Jadi jangan kita tidak perduli, jangan kita tidak mau datang ketika Pemilu. Mari kita semua perduli Pemilu,” ajak Martono. ( SK ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *