Erzaldi Tetapkan Acara Ziarah Makam Kute Seribu Muntok Jadi Acara Pariwisata Pemprov Babel

Muntok – Masyarakat Kampung Tanjung, Kelurahan Tanjung, Muntok kembali menggelar Ziarah dan Do’a Arwah Benteng Kute Seribu, di area Makam Kute Seribu, Muntok, Rabu ( 14/8/2019 ).

Acara dimulai di Surau Tanjung sejak subuh dengan kegiatan sunatan massal 30 orang anak yang ada di Kecamatan Muntok.

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman pada penyelenggaraan tahun ke sepuluh ini telah hadir sejak awal. Mantan Bupati Bangka Tengah ini ikut sholat subuh berjamaah di Surau Tanjung serta ikut menyaksikan langsung kegiatan sunatan massal.

Selanjutnya, rombongan Erzaldi, Bupati Bangka Barat, Markus, SH, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rozali, segenap Kepala OPD Pemkab Bangka Barat, para tokoh agama, para habaib dan tamu undangan diarak dengan iringan kesenian hadrah menuju Makam Benteng Kute Seribu, tempat para pendiri kota Muntok seperti Wan Abdul Jabar, Wan Akub, Wan Serin, Wan Usman serta Tumenggung Dita Menggala atau Abang Pahang dimakamkan.

Dalam.sambutannya, Erzaldi
mengungkapkan apresiasinya atas jerih payah warga Kampung Tanjung yang setiap tahun tanpa henti melaksanakan kegiatan ziarah ini. Bahkan orang nomor satu Provinsi Bangka Belitung ini menetapkan kegiatan Ziarah dan Do’a Arwah Kute Seribu menjadi acara tetap kalender pariwisata Provinsi Bangka Belitung.

” Saya atas nama Pemerintah Provinsi berharap dan menetapkan bahwa acara kita hari ini Insya Allah untuk tahun depan menjadi acara tetap kalender pariwisata di Provinsi Babel, sekaligus kita mensyi’arkan agama kita melalui kegiatan ini,” ucap Erzaldi.

Dia menyebutkan, selama ini kota Muntok yang telah dicanangkan sebagai Kota Heritage atau Kota Sejarah fokus sejarahnya pada saat Ir. Soekarno dan beberapa tokoh pendiri bangsa lainnya diasingkan ke Muntok dan menjalankan roda pemerintahan RI dari kota Muntok.

” Tetapi hari ini kita lebih terbuka lagi, bahwa sesungguhnya ada pejuang – pejuang Islam dan pejuang – pejuang kerajaan terdahulu cikal bakal pendiri negara kita, para tumenggung dan para habib yang mensyi’arkan dan menyebarkan Islam di kota Muntok ini,” tukas dia.

Untuk itu, Erzaldi minta kepada Pemkab Bangka Barat untuk menjadikan Surau Tanjung, rumah peninggalan jaman Tumenggung dan lainnya untuk dijadikan aset yang dilindungi. Dia juga menginginkan, bangunan – bangunan lama tersebut menjadi aset Pemprov Babel yang harus terus dijaga bentuk aslinya.

” Jangan sampai surau itu tenggelam oleh gedung – gedung yang mewah. Kita harus jaga surau tersebut dan kita mulai dari sekarang dan saya minta ditata sepanjang itu sampai ke pasar. Rumah Tumenggung diperbaiki dengan tanpa merubah aslinya, jadikan sekretariat panitia Kute Seribu ini,” tandasnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *