Disparbud Babar Pamerkan Foto Delapan Tokoh Sejarah

Radio Duta – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat membuka Pameran Foto Sejarah di Museum Timah Muntok, Selasa (1/6/2018 ) malam.

Foto – foto sejarah yang dipamerkan merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada tahun 1948 – 1949 yang membawa delapan tokoh pendiri bangsa yakni, Soekarno, Moehammad Hatta, H. Agus Salim, Moehammad Roem, Soerjadi Soerjadarma, Assa’at, Ali Sastro Amidjojo dan AG. Pringgodigdo diasingkan ke Pulau Bangka, khususnya kota Muntok.

Pameran foto sejarah akan berlansung selama enam hari dari tanggal 1 hingga 6 Mei 2018.

Kabid Kesenian dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat mengatakan, Pameran Foto Sejarah merupakan salah satu rangkaian acara wisata kebangsaan tahun 2018 dan salah satu dari delapan kegiatan tahunan Pelestarian Nilai Sejaran tahun 2018.

” Ini adalah kegiatan pertama. Acara ini adalah upaya Kabupaten Bangka Barat untuk melestarikan nilai sejarah yang ada, karena di Bangka Barat khususnya Muntok. Kota Muntok pernah menjadi bagian dari sejarah perjuangan RI di masa tahun 1948, 1949, delapan tokoh diasingkan ke Muntok yang akan kita pamerkan fotonya disini,” jelas Bambang Haryo Suseno, Selasa ( 1/5/2018 ) di Museum Timah Muntok.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Suwito mengatakan, kota Muntok sebagai bagian dari sejarah perjuangan Republik Indonesia seharusnya memang tidak boleh terlupakan. Apalagi kota Muntok pernah menjadi tempat pengasingan delapan orang tokoh pendiri bangsa.

” Muntok sebagai bagian dari Indonesia, seharusnya Muntok tidak terlupakan sebagaimana kita harus mengakui bahwa disini, ditempat ini pernah ada delapan tokoh negara yang diasingkan disini. Di tempat lain tidak pernah ada. Di tempat lain satu atau dua orang. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita masyarakat Muntok dan Bangka Barat, kebanggaan bagi kita masyarakat Bangka Belitung,” ujar Suwito.

Suwito berharap, untuk selanjutnya generasi muda dapat meneruskan untuk melestarikan sejarah yang pernah terukir di kota Muntok sebagai asset sejarah agar tidak terlupakan.

” Bekerja itu memang harus dengan hati. Ini saya harapkan kedepan, Muntok ini kita yang punya. Muntok ini anda yang punya. Anda – anda inilah yang akan melestarikan sejarah yang pernah ada, melestarikan kenangan tahun 1948 dan 1949,” tutupnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *