Muntok ( Radio Duta ) – Satu persatu kawasan wisata Kabupaten Bangka Barat dibenahi. Kali ini, pembenahan dilakukan di Bukit Menumbing dengan peresmian Jaringan dan Instalasi Listrik, Kamis ( 27/12/2018 ) yang kini telah menerangi tempat bersejarah tersebut.
Acara peresmian dihadiri Wakil Bupati Bangka Barat, Markus, SH., Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah, Ketua DPRD Bangka Barat, Hendra Kurniady, Kajari Bangka Barat, Neva Sari Susanti, General Manager PLN Bangka Belitung, perwakilan PT. DSA ( Duta Sinar Abadi ) Semarang, unsur Forkopimda, segenap Kepala OPD dan unsur Forkopimda Bangka Barat.
Wakil Bupati Bangka Barat, Markus, SH., mengungkapkan perasaan gembiranya atas terangnya Bukit Menumbing yang selama ini gelap gulita.Hal itu disebabkan, perencanaan panjang Pemkab Bangka Barat untuk membangun jaringan listrik di Bukit Menumbing kini telah berhasil diwujudkan.
” Aliran listrik PLN ini menggunakan sistem kabel tanam SKTM mulai dari simpang Giri Sasana hingga ke Pos 2 Menumbing sepanjang kurang lebih 5,7 kilometer. Saya mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif mendukung industri pariwisata Bangka Barat berbasis sejarah dan budaya agar warisan dan kejayaan di masa lalu dapat memberikan arti bagi kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang,” ajak Markus.
Senada dengan Markus, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah juga menyambut baik peresmian jaringan dan instalasi listrik di Bukit Menumbing. Apalagi sebagai kawasan wisata, Bukit Menumbing akan dapat menjadi penunjang pariwisata di Bangka Belitung yang kini menjadi program unggulan Pemprov Bangka Belitung.
” Bidang kepariwisataan memang menjadi program unggulan Pemerintah Provinsi, sebab Bangka Belitung dinilai mempunyai potensi pariwisata yang cukup menunjang dan diprediksi mampu memberikan harapan di masa depan.
Bukit Menumbing ini merupakan destinasi wisata sejarah, ada satu yang kurang. Bukit ini mulai sejak tahun 1948 dalam suasana yang gelap, gelap sekali, dan kemudian sampai tahun 2018 ini tidak bisa kita biarkan selamanya gelap terus, tetapi kita rubah menjadi bercahaya seperti apa yang sudah kita saksikan, lampu sudah bersinar sebagaimana adanya,” ujar Wagup.
” Kita tidak merubah tampilan Bukit Menumbing dari apa yang terlihat pada tahun 1948 yang lalu, namun hanya merubah suasana saja, dari gelap menjadi terang, habis gelap terbitlah terang,” sambungnya. ( SK )