BANGKA BARAT — Terpilih atau tidak sebagai bupati, Masrura Ram Idjal menyatakan, sebagai putra daerah asli Bangka Barat, ia akan tetap berbuat sesuatu untuk tanah kelahirannya, terutama di bidang pariwisata.
Sebagai Wakil Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies ( ASITA ) bidang Litbang, Pendidikan, SDM dan Tata Niaga periode 2024-2029, Masrura menilai pariwisata di Bangka Barat punya potensi yang harus dikembangkan secara maksimal.
Bila terpilih sebagai bupati Bangka Barat, dengan ASITA ia memiliki jaringan dari dalam hingga keluar negeri untuk mempromosikan pariwisata Bangka Barat.
“Ya karena dengan di ASITA kami punya jaringan ke Kementerian dan networking juga dengan kedutaan Indonesia di luar negeri, sehingga ini akan memberikan akses yang mudah buat kita untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Bangka Barat,” kata Masrura, Selasa ( 9/7/2024 ).
“Kalau tidak terpilih? Ya Insya Allah biar nggak jadi bupati saya tetap putra asli Bangka Barat. Jadi saya juga punya tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan tanah kelahiran saya menjadi semaksimal mungkin potensinya tentu bermanfaat buat masyarakat banyak,” sambung dia.
Dijelaskannya, ASITA akan duduk bersama – sama pemerintah daerah mengidentifikasi potensi pariwisata daerahnya untuk dikembangkan.
“Jadi kami memang bukan sebagai konsultan, tapi kami sebagai advisor karena yang menjualnya kan bukan ASITA, tapi biro perjalanan wisata yang akan mengemas destinasi itu yang akan mempromosikan, menjual dan mendatangkan wisatawan,” terangnya.
Sedangkan pemerintah berperan menyiapkan infrastruktur, amenitas serta hal – hal lain, tapi bukan hal yang menyangkut pelayanan bagi wisatawan.
“Pemerintah mungkin bisa mempromosikan, tapi pemerintah tidak turut dalam melayani wisatawan yang datang. Nah itu peran kami lebih luas dari pemerintah sebenarnya, tapi kita saling melengkapi,” kata CEO & Founder Rabbani Tour ini.
Untuk diketahui, kiprah Masrura di bidang pariwisata sudah begitu panjang dan luas. Wanita kelahiran Mentok, Kabupaten Bangka Barat tanggal 12 Februari 1975 ini telah berkecimpung sejak tahun 1996 di dunia pariwisata sudah memberikan banyak pengalaman dan networking di bisnis yang sampai hari ini masih digelutinya.
Sejak tahun 2015, Masrura memutuskan untuk menambah wawasannya di bidang pariwisata dengan mengambil studi International Tourism and Hospitality di Oxford Brookes University dan menyelesaikannya pada September 2016, meraih gelar Master of Science (MSc).
Pada Januari 2017, ia kembali meneruskan risetnya di program Post Graduate (Ph.D) di Universitas yang sama dengan judul thesis “ Pengaruh UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 terhadap hubungan kekuasaan pada pengembangan pariwisata di daerah pedesaan”.
Masrura juga aktif berorganisasi, saat ini dia menjabat Ketua Umum Ikatan Wanita pengusaha Indonesia ( IWAPI ) Jawa Barat. Wakil Ketua Umum bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak di KADIN Jawa Barat, Wakil Ketua Umum bidang Litbang, Pendidikan, SDM dan Tata Niaga di DPP ASITA serta aktif sebagai pengurus di beberapa organisasi lainnya, salah satunya Ketua Bidang Pariwisata DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Umroh dan Haji Republik Indonesia).
Juga sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi di DPP PPHI (Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia).
Selain berbisnis dan aktif di berbagai organisasi profesi dan bisnis, Masrura juga sering diminta untuk menjadi pembicara di berbagai seminar dan workshop serta berbagai ilmu di beberapa kelas di universitas di Indonesia.
Masrura mengajar di Prodi Manajemen Haji dan Umroh di UIN Sunan Gunung Jati, Bandung dan di Prodi Leisure Manajemen di Telkom University.
Dia juga adalah seorang asesor di BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) di bidang Pariwisata dan memegang sertifikasi kompetensi tingkat ASEAN untuk Skema Travel Consultant dan Pembimbing Perjalanan (Tour Leader). ( SK )