Muntok ( Radio Duta ) – Mawar Sariati ( 41 ), warga Kampung Sawah RT.03 RW. 04 Kecamatan Kelurahan Tanjung, Muntok Bangka Barat, salah satu penumpang pesawat Lion Air JT – 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin ( 29/10 ) silam, dipulangkan kerumah orang tuanya di Kampung Sawah.
Jenazah ibu dari Maryella ( 9 ) ini tiba dirumah duka tepat pukul 11:00 WIB, disambut isak tangis keluarga.
Rencananya, jenazah wanita yang akrab disapa Sari ini akan dikebumikan di TPU Katolik Kampung Menjelang Kelurahan Tanjung pada esok hari, Kamis ( 8/11 ).
Kepergian Sari yang tidak terduga menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, terutama sang ayah, M. Gunawan. Apalagi Sari merupakan anak yang baik dan begitu perhatian terhadap keluarganya. Pada malam sebelum kejadian nahas yang menimpa putri keduanya, Gunawan bermimpi bertemu Sari melambaikan tangan dan menjauh pergi.
” Dalam mimpi itu, lho itu Si Sari, tapi dia nggak mau dekat, dia malah melambai, mundur – mundur, saya kaget dan terbangun, lho kemana iti anak. Itu kira – kira jam setengah dua,” tutur Gunawan.
Keesokan harinya, Gunawan seperti biasa membuka warungnya didaerah Pasar Muntok dan menyalakan televisi. Secara kebetulan, dia melihat berita jatuhnya pesawat Lion Air JT – 610. Ayah lima anak ini sempat terdiam dan mengkhawatirkan mimpi yang dialaminya merupakan firasat buruk.
” Istri saya juga saya kasih tahu pesawat Lion jatuh, nggak ada respon karena sebelum pulang anak tu kasih tahu dulu. Ini nggak. Biasanya kasih kabar dulu. Kali ini nggak. Jadi kan kita nggak berpikir kearah situ,” ujarnya.
Gunawan dan keluarganya baru menyadari putri kesayangannya terbang bersama pesawar Lion Air JT – 610 setelah istrinya, Lili menelpon Fendi, suami Sari di Jakarta. Menurut Fendi, Sari berangkat pagi ke Pangkalpinang dengan pesawat Lion Air.
Berbeda dengan Gunawan, Hariyadi, adik Sari tidak tidak merasakan firasat apapun. Namun ada perubahan yang tidak biasa pada sikap kakaknya yang tidak ia sadari.
” Kalau firasat kita nggak ada, tapi dari kakak ada cuma kita nggak nangkap signal – signal seperti itu. Dia punya kebiasaan sering komunikasi via telpon sama Mama, tapi seminggu sebelum ini dia benar – benar putus komunikasi. Kemudian ada hal – hal yang ditunjukkan perubahan sikap dia menunjukkan sesuatu yang berbeda,” ungkap Hariyadi.
Mawar Sariati pun menurut Hary, sebelumnya tidak pernah pulang ke Pangkalpinang menggunakan pesawat Lion Air.
” Keluarga tentu shock ya, kami sangat terguncang waktu itu, karena tidak biasanya dia naik pesawat penerbangan yang ini, biasanya naik penerbangan yang lain,” tambahnya. ( SK )