Gasing Jantung Lebih Populer dan Mudah Dimainkan

Muntok ( Radio Duta ) – Gasing Jantung yang digunakan sebagai gasing standard dalam Lomba Gasing Kabupaten Bangka Barat 2018 di Gelanggang Gasing Batu Rakit, Muntok, Senin ( 3/12/2018 ) ternyata sudah sangat populer.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan diluar negeri, Gasing Jantung telah dikenal luas.

” Seluruh kabupaten/kota itu ada gasing, dan yang paling menarik sekali itu di setiap wilayah itu tahu Gasing Jantung. Makanya kita buat lah standard itu Gasing Jantung. Di Brunei tahu Gasing Jantung, sembilan negara bagian Malaysia tahu Gasing Jantung, Thailand juga ada Gasing Jantung, Singapura juga ada,” ujar Agus.

Atas dasar itulah, Agus membawa Gasing Jantung ke forum tingkat Asia Tenggara untuk dikembangkan dan dipertahankan dengan membuat sistem yang bagus untuk gasing tersebut.

Agus memaparkan, meskipun masih banyak jenis gasing lain di Indonesia yang telah dikreasikan, Gasing Jantung masih yang orisinil ini ternyata lebih mudah untuk dimainkan.

” Karena gasing jantung ini semuanya mudah untuk memainkannya. Karena ini memang peninggalan nenek moyang dulu. Yang Gasing Epel, gasing bentuk – bentuk lain itu kreasi atau generasi kreasi. Ini penting,” ujar Agus.

” Nah, yang disebut olahraga kan tidak sulit. Kalau kita demo gasing Epel itu sulit muter, Ki Jaka Petir dari Mataram, gasing Belek dari Bali, itu sulit muternya. Orang liatnya aja takut, gimana cara musingnya, iya kan? Nah ternyata Gasing Jantung ini gasing pangka ( gasing aduan, red ), paling menarik,” tambahnya.

Menyinggung olahraga gasing yang belum ditetapkan sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional ( PON ), Agus mengatakan, hal tersebut masih diupayakan.

” Dia sudah masuk olahraga prestasi, karena dia sudah ada bonus, sistem sudah ada, untuk masuk cabor yang dipertandingan di PON masih diupayakan. Nanti akan kita coba angkat mulai dari Porprov nanti. Kalau Bangka Barat menjadi tuan rumah, kita coba bikin event se- Kabupaten Bangka Barat untuk prestasi. Kalau pun tidak, kita eksebisi,” pungkasnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *