Bupati Bangka Barat: BPD Jangan Jadi Rival Kepala Desa

Muntok – Sebanyak 315 anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) terpilih masa bakti 2019 – 2025 dari 47 Desa dilantik dan diambil sumpah dan janjinya oleh Bupati Bangka Barat, Markus, SH., di Lapangan Parkir Timur, Kantor Bupati Bangka Barat di Muntok, Jum’at ( 11/10/2019 ) siang.

Anggota BPD yang dilantik diantaranya,
Sukarman dari Desa Dendang, Jeki Once dari Desa Rambat, Yohanes dari Desa Puput, Lili dari Desa Pelangas, Lili Zon dari Desa Puput dan Sri Gustia dari Desa Sangku.

Acara ini dihadiri Kapolres Bangka Barat, AKBP Muhammad Adenan, Dandim 0431/BB, Letkol Inf. Agung Wahyu Perkasa, Ketua PN Mentok, Golom Silitonga, Plt. Sekda Effendi, Staff Ahli, Asisten Setda, segenap Kepala OPD dan Kades se – Bangka Barat.

Bupati Bangka Barat, Markus, SH., dalam arahannya menekankan beberapa hal penting bagi para anggota BPD terpilih yang baru dilantik.

Markus minta, para anggota BPD untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan sungguh – sungguh dan penuh tanggung jawab sesuai dengan fungsi dan tugasnya berdasarkan peraturan yang berlaku.

” Sebagai unsur kelembagaan desa, BPD merupakan mitra kepala desa untuk bekerjasama dan bersinergi dalam melaksanakan program- program desa sehingga berjalan lancar, bukan malah menjadi rival kepala desa,” ujarnya.

Bupati menegaskan, BPD adalah mitra strategis kepala desa, oleh karena itu jangan sampai ada rivalitas antara keduanya agar pembangunan di desa tidak terhambat.

” Akur – akur lah dengan kadesnya, sama perangkat desa, karena BPD ini seperti anggota dewannya kalau di kabupaten, kalau saya ini Bupati diawasi juga oleh anggota dewan, begitu juga Kades mitranya BPD. Jadi BPD ini istilahnya dewannya di kampung lah,” sebut dia.

Selain itu, Markus juga berpesan agar anggota BPD dapat membangun komunikasi yang harmonis dan terus melakukan koordinasi maupun konsultasi serta bekerja sama dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

” Saya juga berharap agar saudara menggalakkan upaya pemberdayaan seluruh komponen yang ada di desa, baik kelembagaan kemasyarakatan maupun warga masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga akan mendorong desa menjadi lebih baik dari aspek sosial maupun aspek ekonomi,” pungkas Markus. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *