Bangka Barat Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Duta Radio – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila   di Lapangan Atletik Pemda Bangka Barat, Jum’at ( 02/6/17 ) pagi.
Upacara di pimpin Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali dan dihadiri oleh Wakil Bupati Markus, Sekda Yunan Helmi, Ketua DPRD Hendra Kurniadi, Asisten, Staff Ahli, tokoh agama, Kepala OPD Lingkungan Pemkab Bangka Barat serta diikuti pelajar,  PNS, Satpol PP  serta perwakilan TNI, Polri.
Upacara Peringatan Hari lahir Pancasila antara lain bertujuan untuk meneguhkan komitmen agar lebih mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Beberapa point penting yang digarisbawahi dalam pesan tertulis Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan  Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali adalah Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama, dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara untuk bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan bangsa.
“ Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhinneka tunggal ika-an kita,” kata Parhan.
Akan tetapi, lanjut Parhan, kehidupan berbangsa dan bernegara sedang menghadapi tantangan, kebhinnekaan sedang diuji dengan banyaknya penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong yang mengancam kebhinnekaan Indonesia.
“Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong,” kata Parhan.
Namun semua itu kata Parhan  dapat dihindari jika  berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Indonesia sebagai harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.
Dikatakannya, peran aktif  semua komponen bangsa dan masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga Pancasila agar lebih dipahami dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan,” ajak Parhan.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2017 merupakan yang pertama kali setelah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. ( SK )