BANGKA BARAT — Masrura Ram Idjal diminta untuk duduk ke dalam Tim Profesional Pariwisata Nasional ( TPPN) yang dibentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) RI. Nama Masrura tertera dalam Surat Keputusan Menteri Parekraf Nomor SK/39/DI.02/MK/2024 yang ditandatangani Menteri Sandiaga Uno.
“Iya SK-nya itu dibuat kalau nggak salah bulan April. Tapi kemarin dua hari yang lalu kami mengadakan rapat perdana. Dalam rapat itu kita sudah mulai membuat program kerja,” jelas Masrura kepada wartawan, Jumat ( 31/5/2024 ).
Di TPPN, Ketua Bidang Litbang dan SDM di DPP ASITA (Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) ini duduk di bidang penjaminan manajemen mutu, yang bertanggung jawab untuk memastikan semua sumber daya manusia ( SDM ) pariwisata Indonesia sesuai standar pariwisata ASEAN.
“Kita memastikan bahwa SDM pariwisata itu mempunyai standar ASEAN, karena kalau kita bicara pariwisata kita bicara pelayanan. Jadi mempunyai standar pelayanan level ASEAN. Kita ambil yang lebih tinggi lagi kita pakai standar ASEAN,” terangnya.
TPPN akan membentuk SDM pariwisata berkualifikasi dan kompetensi sesuai standar ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (ASEAN MRA-TP), dan selanjutnya akan disertifikasi. Sehingga SDM pariwisata Indonesia akan sejajar dengan negara – negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand dan lain – lain.
“Jadi mohon maaf kita memang harus kerja ekstra keras memastikan bahwa SDM pariwisata Indonesia itu memiliki standar ASEAN,” ujarnya.
Menurut dia kehadiran TPPN tentu akan berimplikasi terhadap pembangunan pariwisata daerah. Pelayanan terhadap wisatawan yang datang ke destinasi daerah akan semakin baik, bila SDM-nya telah mengantongi sertifikasi level ASEAN.
Bahkan pariwisata Bangka Belitung, khususnya Bangka Barat pun bisa didongkrak ke level itu.
“Pariwisata Babel dinaikkan levelnya pasti bisa. Kita bicara SDM sumber daya manusia Bangka Barat atau Bangka Belitung khususnya. Dan kita mesti harus banyak kerja memastikan bahwa SDM kita itu memenuhi standar yang sudah digariskan Kemenparekraf,” cetusnya.
Caranya dengan banyak melaksanakan pelatihan – pelatihan bagi SDM pariwisata di Babel sesuai dengan standar kompetensi yang sudah digariskan.
“Setelah itu baru kita lihat mereka sudah dikasih pelatihan dan mereka disertifikasi. Kita berharap dengan meningkatnya SDM pariwisata di Bangka Barat atau Bangka Belitung ini juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan di Bangka Barat dan Bangka Belitung,” kata Masrura.
Namun hal itu harus diimbangi dengan infrastruktur destinasi yang ada. Menurut Masrura semua harus dilakukan secara berkesinambungan.
“Tidak bisa SDM-nya aja infrastruktur destinasinya nggak ada. Infrastruktur dibangun oleh pemerintah tapi SDM-nya nggak ada, ya nggak jalan juga. Jadi ini semua harus beriringan, SDM-nya dipersiapkan infrastrukturnya dipersiapkan,” jelasnya.
Apalagi resources pariwisata di Bangka Belitung pada umumnya kata dia sangat luar biasa. Hal ini harus diimbangi dengan pembangunan sumber daya yang ada dengan SDM yang akan mengelolanya.
Jika terpilih sebagai bupati Bangka Barat, Masrura tidak menampik kehadirannya di TPPN akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan pariwisata bagi Bumi Sejiran Setason.
“Insya Allah kita nanti lebih banyak memfokuskan ke SDM Bangka Barat, artinya saya mempunyai program-program di TPPN secara nasional. Ya mungkin bisa kita aplikasikan dan kita bisa terapkan juga di Bangka Barat nanti insya Allah. ( SK )