Komunitas Bonsai Lestari Manjakan Mata Penikmat Bonsai dengan Pameran Selama Lima Hari

Muntok – Puluhan bonsai berbagai ukuran dan jenis dipamerkan di halaman Museum Timah, Muntok oleh Komunitas Bonsai Lestari Bangka Barat. Pameran ini berlangsung selama lima hari dari tanggal 10 hingga 14 September 2019.

Selain memamerkan bonsai, Komunitas Bonsai Lestari juga akan menggelar demo merawat dan membentuk bonsai yang akan dilaksanakan malam nanti di halaman Museum Timah.

Ketua Komunitas Bonsai Lestari, Eka Oktawianto mengatakan, tujuan mereka mengadakan pameran, selain untuk dijual dan bisa meningkatkan perekonomian anggotanya, juga untuk memanjakan mata para penikmat seni bonsai.

” Kemudian juga wadah untuk memasyarakatkan bonsai ini, karena bahan – bahan untuk bonsai ini cukup banyak di Bangka Barat,”ujar Eka di halaman Museum Timah, Muntok, Sabtu ( 14/9/2019 ) siang.

Menurut dia, kisaran harga satu tanaman bonsai sekitar 50 jutaan. Itu pun harga bonsai yang belum pernah ikut kontes. Harga bonsai yang telah ikut kontes akan lebih mahal lagi.

” Kalau harga mahal atau murah itu tergantung orang yang menaksir, tergantung juga pemiliknya mau menjual atau tidak. Kisarannya kalau belum pernah ikut kontes sekitar 50 jutaan, ya beda, penilaiannya sesuai standarnya kalau kontes kan pasti sudah punya standard,” ungkap Eka.

Namun kata dia, bonsai yang mereka pamerkan walaupun ada yang telah sesuai standard tapi belum sepenuhnya mengikuti kaidah – kaidah standard bonsai.

Untuk dibilang bagus dan sesuai standard, jelas Eka, tanaman bonsai harus memenuhi beberapa kriteria.

” Kriterianya yaitu, perakaran, kemudian batang itu tua atau tidak, perantingan, pencabangan harus sesuai. Memang dari semua itu harus sesuai seperti pohon yang ada di alam,”ungkap Eka.

Bagi para peminat bonsai pemula, kata Eka, tentu harus dimulai dengan belajar serta mencari komunitas yang bisa saling mendukung.

” Nanti dengan bergabung di komunitas kita juga bisa belajar dan berinteraksi dengan teman – teman yang lain, mudah mendapat informasi kita juga bisa mendatangkan trainer – trainer dari luar jadi membuat bonsai itu sesuatu yang mudah sebetulnya. Kita hanya butuh komunitas untuk bersosialisasi dan meningkatkan silaturahmi,” tutupnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *