Kantor Barunya Tampak Terbengkalai, Ini Kata Lurah Tanjung, Muntok

Muntok – Kantor baru Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok yang beralamat di Kampung Sawah tampak dikelilingi semak belukar. Rumput – rumput liar tumbuh disekeliling halamannya menimbulkan kesan kantor tersebut terbengkalai.

Tak jarang ada tumpukan sampah berserakan di tempat sampah yang letaknya di pinggir jalan depan kantor yang mengganggu pemandangan.

Kantor baru itu selesai dibangun setahun yang lalu sebagai pengganti Kantor Lurah Tanjung yang lama di Jalan RE. Martadinata, namun hingga kini belum juga digunakan. Kelurahan Tanjung masih menggunakan kantor lama.

Menurut Lurah Tanjung, Fitria Anggraeni, untuk sementara kantor itu memang belum digunakan karena pihaknya masih menunggu Pemilu serentak tanggal 17 April selesai. Usai Pemilu nanti, pihaknya berencana pindah kantor.

” Jadi untuk saat ini dibiarkan seperti itu nanti baru dilakukan pembersihan kantor baru. Maksud kami itu sudah Pemilu kami pindah, rencananya, karena Pemilu sudah mau dekat, 17 April, jadi maksud saya itu orang kan tau semua disini kantornya, kami kan belum peresmian disana,” jelas Fitria Anggraeni kepada wartawan di ruang ruang kerjanya, Selasa ( 2/4/2019 ).

Disamping itu , Lurah wanita ini juga masih menunggu instruksi Camat Muntok. Menurut dia, selama belum ada perintah Camat untuk menggunakan kantor baru, pihaknya belum pindah.

Dia juga mengakui pihaknya memang belum membersihkan kantor baru tersebut walaupun ia pernah memerintahkan staffnya untuk membersihkannya.

” Belum dibersihkan sama kami, belum sempat sudah saya suruh sebenarnya dengan staff saya, bersihkanlah, kami pun rencananya mau nanam pohon disitu,” katanya.

Fitria tidak menampik di depan kantor barunya sering terlihat sampah berserakan karena disitu ada bak tempat pembuangan sampah sementara. Pihaknya masih memikirkan solusi untuk memindahkan tempat sampah tersebut.

Kendalanya kata dia, belum ada warga yang mau menghibahkan lahannya untuk dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.

” Tempat pembuangan sampah itu aset lingkungan hidup ( BLHD Bangka Barat, red ) dan sudah dikoordinasikan hanya saja belum ada solusi ganti tempatnya.
Siapakah orang yang mau menghibahkan tanahnya menjadi tong sampah, sejauh ini sudah dicari cuma belum ada yang bersedia,” pungkasnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *