SURABAYA — Bupati Bangka Barat Sukirman menjadi salah satu pemateri di kegiatan temu regional konsolidasi intervensi serentak pencegahan stunting, yang berlangsung di Hotel Platinum Tunjungan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (21/5/2024) pagi.
Diketahui, temu regional konsolidasi merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuannya untuk mensosialisasikan program intervensi serentak pencegahan stunting 2024 kepada para anggota Satgas Penurunan Stunting dan Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Sukirman memaparkan tentang data prevalensi Stunting Kabupaten Bangka Barat. Berdasarkan data e-PPGBM BKKBN per Februari 2024, prevalensi stunting Kabupaten Bangka Barat berada di angka 7,3 persen.
Bangka Barat dalam beberapa tahun terakhir trend angkanya (prevalensi stunting) terus melandai. Di 2021 itu prevalensi stunting di 11,10 persen, terus di 2022 itu tercatat 9,56 persen, dan tahun kemarin 8,1 persen.
“Cuma memang ada beberapa desa yang masih diberikan tanda warna merah dan itu menjadi fokus dan perhatian kita,” ujar Sukirman.
Kemudian, Sukirman memaparkan data terkait dengan ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana dalam mendukung program intervensi serentak pencegahan stunting yang bakal dimulai pada Juni 2024 mendatang.
Tim Pendamping Keluarga Bangka Barat disiapkan sebanyak 465 orang, mereka terkoordinasi dan terbagi dalam 155 tim.
Kemudian jumlah kader Posyandu terlatih itu ada 935 orang, termasuk persiapan intervensi serentak ini melibatkan OPD, TNI-Polri dan Kanwil Kemenag serta ketersediaan alat antropometri terstandar dan Posyandu.
“Sementara, untuk dari sisi strategi bersama Pemprov Bangka Belitung, kita sebetulnya sudah dilakukan melalui program Rampak Gemintang. Nah, tinggal kita mengkolaborasikan dengan program yang ada di nasional terkait penanganan stunting,” kata Sukirman. ( Red )
Sumber: Diskominfo Bangka Barat.