Muntok – Menindaklanjuti keberatan Jama’ah Masjid Gabungan dan Jama’ah Tablig yang mendatangi Plt. Sekda Bangka Barat, Muhammad Effendi dua hari yang lalu, terkait acara Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati, Pemda Bangka Barat bersama unsur Forkompimda menggelar dialog.
Dalam dialog yang digelar di Ruang Rapat OR 1 Kantor Bupati Bangka Barat, Kamis ( 7/11/2019 ) ini, segenap tokoh agama pun diundang. Tampak hadir Ketua MUI, M. Toha, Kepala Kantor Kementerian Agama Bangka Barat, Ketua Nahdatul Ulama Bangka Barat, H. Darul, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Muslih, Ustad Habib Saleh Assegaff, tokoh masyarakat H. Hamid, Ustad Misdi dan Ketua Masjid Baitul Hikmah, Muslih.
Hadir pula Plt. Sekda Muhammad Effendi, Kabag Sosial Kemasyarakatan Setda Bangka Barat, Sumardi, Kapolres Bangka Barat, AKBP Muhammad Adenan, Kajari Bangka Barat, Helena Oktavianne serta Dandim 0431/BB, Letkol Inf. Agung Wahyu Perkasa.
Ustad Habib Saleh Assegaf mewakili para jama’ah kembali menegaskan, pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan dilaksanakan Pemkab Bangka Barat dalam waktu dekat, dia minta Bupati Bangka Barat, Markus mendelegasikan kepada staffnya untuk membuka dan memberikan sambutan.
” Alangkah bagusnya diwakilkan, maka permintaan kami dan kawan – kawan bukan masalah assalamu’alaikumnya, ada di kabupaten lain, itu diwakilkan, karena tidak mutlak, karena ini bukan acara Pak Bupati tapi acara Pemda, karena itu kenapa harus Bupati sambutan, saya jadi bingung, dalam ilmu logikanya nggak nyambung, kalau acara Pemda berarti dibolehkan staff Pemda yang lain untuk menggantikan,” ujar Ustad Saleh.
Dia berharap, dalam dialog ini bisa ditemukan jalan tengahnya, mana yang pantas dan tidak pantas agar semua orang merasa nyaman.
” Jadi harapan saya, ada jalan tengahnya, tapi ada perlu digarisbawahi, kami juga nggak mau disalahkan, kita tidak pernah melarang Pemda mengadakan perayaan hari besar Islam, itu sudah berulang – ulang saya sampaikan, itu bagian dari kegiatan Pemda yang sudah disahkan dewan ( DPRD ), saya paham,” sambungnya.
Ustad Saleh juga menegaskan, tidak hanya tentang acara Maulid Nabi, tapi selanjutnya, untuk acara agama Islam yang lain, dia menyarankan agar Bupati Markus mendelegasikan ke staffnya. Salah satunya pada acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an ( MTQ ).
” Ke depan semua kegiatan agama Islam seperti MTQ, kurang lah pantas beliau nanti melantik panitia segala macam, nah ini saran kami dari umat Islam, kira – kira saya ini kalau logika saya tidak main lagi, minta maaf lah, rasa – rasanya rasio saya sebagai orang yang normal ini, kurang nyaman,” ungkapnya.
” Cuma minta tolong toleransinya berkaitan kebetulan beliau beda agama dengan umat Islam, kemudian kegiatannya pun kegiatan umat Islam, minta pengertian disitu,” sambung dia.
Sementara itu Ustad Misdi, meminta agar Bupati Bangka Barat, Markus untuk membuat batasan tidak mengucapkan assalammu’alaikum pada forum – forum resmi. Alasannya, karena masih banyak umat Islam yang tidak paham cara menjawab salam dari seorang non muslim.
” Cukup dengan salam sejahtera, selamat pagi, selamat siang dan seterusnya,” ujar Misdi.
Dia juga berharap, pada acara – acara yang bersifat peringatan hari besar Islam agar Bupati mendelegasikan kepada staff dibawahnya yang beragama Islam agar tidak berbenturan dengan ranah syari’at Islam.
” Pada saat kegiatan – kegiatan yang bernafaskan PHBI disampaikan kepada Bapak Bupati agar kegiatan itu didelegasikan dan dibuka oleh pejabat dibawahnya yang beragama Islam. Sehingga agar secara norma susila dan norma keberadaban toleransi disitulah tercipta hubungan yang sangat harmonis antara kedua belah pihak,” tandasnya. ( SK )