Muntok — GeNose Test ( alat diagnostik Covid-19 ) belum diterapkan di Pelabuhan Tanjung Kalian. Bahkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 M. Putra Kusuma mengatakan, alat tersebut belum ada di Kabupaten Bangka Barat.
Adapun cara kerjanya jelas Putra, GeNose mendeteksi senyawa organik Volatile Organic Compound ( VOC ) yang dihembuskan melalui mulut ke dalam kantong wadah penampung.
” Senyawa ini diyakini mempunyai pola unik yang bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Pola ini dikumpulkan dianalisa melalui Artificial Intelegence ( AI ) yang ada di mesin GeNose dengan mesin Learning Modelling,” jelas Putra kepada awak media di Kantor Satpol PP Bangka Barat di Muntok, Selasa ( 29/3 ).
Selanjutnya mesin pintar itu akan menggunakan data – data tersebut untuk mendiagnosis sampel yang dihembuskan orang yang menjalani pemeriksaan.
Namun kata Putra, bila hasilnya positif, orang yang bersangkutan tetap harus melakukan test PCR lagi sebagai standar baku sesuai rekomendasi WHO dan aturan Kementerian Kesehatan.
” Test PCR itu untuk pembuktian apakah dia betul – betul positif Covid atau tidak. Jadi kalau dia positif dengan pemeriksaan GeNose, dia harus lanjutkan lagi dengan pemeriksaan PCR,” paparnya.
GeNose Test menurut Putra memang lebih murah bila dibandingkan dengan rapid antigen.
” Lebih murah karena perkantong tempat dihembuskan VOC tadi satu kantong 20 atau 25 ribu lah. Kalau diperkeretaapian sekitar 10 ribu,” tutupnya. ( SK )