Muntok — Para nelayan Dusun Tanjung Ular, Desa Air Putih, Kecamatan Muntok sempat digegerkan dengan kehadiran seekor bayi ikan dugong atau duyung yang terdampar di perairan Penggalang, Tanjung Ular beberapa waktu lalu.
Setelah sempat dirawat nelayan setempat, bayi dugong itu hari ini, Senin ( 21/12/2020 ) diambil alih oleh Animal Lovers of Bangka Island ( ALOBI ) angka Barat.
Proses evakuasi melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Babel, BKPSDA, DKP, Kwarda Pramuka dan Tim ALOBI Pangkalpinang.
Menurut Ketua ALOBI Bangka Barat, Teddy Toriko, pihaknya mengevakuasi bayi dugong itu untuk direhabilitasi, mengingat terdapat beberapa luka di tubuh ikan malang tersebut.
Alasan ALOBI ikut turun tangan karena ikan dugong kata dia merupakan spesies yang dilindungi.
” Baby ikan dugongnya dibawa ke Sungailiat, direhab dulu. Ikan ini termasuk spesies dilindungi. Tadi teknis bawanya hanya main gendong dililit kain basah, karena ikan ini bisa tahan di darat,” jelas Teddy Toriko via telepon, Senin ( 21/12/2020 ).
Menurut Teddy, bayi dugong tersebut akan dikarantina di bak fiber Pantai Tongaci Sungailiat. Hewan mamalia itu nanti akan kembali dilepas ke habitatnya setelah kondisinya membaik dan luka – lukanya sembuh. Pelepasannya pun sebut dia juga akan melihat keadaan cuaca membaik yang ia perkirakan sekitar bulan Maret dan April.
“Kalau kondisi sudah sehat karena luka di sirip dan badannya sudah kembali normal baru kita lepas ke habitatnya, sambil menunggu cuaca bagus, perkiraan bulan tiga bulan empat,” paparnya.
Dijelaskannya, ikan jenis dugong ini banyak ditemukan di sekitar perairan Ketawai, Bangka Tengah. Kemungkinan bayi ikan dugong itu terdampar ke Bangka Barat karena terpisah dari kelompok dan induknya serta hantaman gelombang besar.
Menurut dia, penemuan spesies yang identik dengan karakter putri duyung berwujud wanita cantik bertubuh setengah ikan ini bukan kali pertama. Sebab sebelumnya, kasus nelayan menemukan ikan duyung sudah pernah terjadi.
“Kemarin – kemarin juga sudah ada yang menemukan, kemudian dilepas lah, mungkin gelombang besar jadi balik lagi,” katanya. ( SK )