Duta Radio – Arak – arakan sepeda hias peserta khatam Al- Qur’an semarakkan sedekah kampung di Desa Kacung. Suasana meriah tersebut menarik perhatian warga dan masyarakat luar Desa Kacung. Perhelatan sedekah kampung dipusatkan di Balai Adat Desa Kacung Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat, Minggu ( 10/9/17 ).
Acara adat tersebut dihadiri Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali, Wakil Bupati Markus dan anggota DPD RI A. Hudarni Rani.
Bupati Bangka Barat dan rombongan pun diajak turut serta naik sepeda hias dari rumah adat menuju masjid.
Ibu – ibu melempar peserta khataman dengan beras kunyit disepanjang jalan. Tradisi tersebut dikenal dengan sebutan bahasa setempat “ngambor beras kunyit” sebagai ungkapan rasa syukur.
Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali mengatakan, kegiatan sedekah kampung merupakan warisan budaya nenek moyang dari suku Ketapik. Tradisi sedekah kampung telah dirayakan sejak dulu setiap tahun tepatnya pada bulan Zulhijah setelah hari raya Idul Adha.
” Perayaan ini biasanya disebut oleh masyarakat dengan sebutan “Panggil” yang berarti memanggil sanak saudara, teman atau kerabat dan handai taulan untuk beramai – ramai datang ke Desa Kacung untuk menghadiri pesta adat,” kata Parhan.
Adapun tradisi yang ada dalam sedekah kampung, lanjut Parhan, selain khataman massal Al-Qur’an, ada juga ritual pembersihan kampung dengan tujuan agar terhindar dari makhluk halus atau makhluk gaib.
” Pesta adat atau Panggil ini hendaknya dijadikan asset budaya daerah yang harus dipertahankan, dikembangkan dan ditingkatkan karena acara ini dapat menjadi salah satu wisata budaya di Bangka Barat,” pungkas Parhan ( SK )