Duta Radio – Revolusi Mental bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa dengan mengacu kepada nilai – nilai integritas, etos kerja dan gotong – royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2006.
Hal itu dikatakan oleh Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali saat membuka Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) Revolusi Mental angkatan 1 dan 2 di Gedung Graha Aparatur Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat di Desa Daya Baru Muntok, Senin ( 11/9/17 ).
“ Pencanangan Gerakan Revolusi Mental di era globalisasi saat ini bukanlah tanpa alasan, langkah ini sangatlah relevan mengingat bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi tiga problem pokok bangsa, yaitu, merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi dan terakhir melemahnya sendi – sendi perekonomian nasional,” kata Parhan.
Menurut Parhan, atas hal tersebut diperlukan bangsa yang mandiri, bangsa yang berkarakter, berjiwa merdeka dalam membangun bangsa di era peradaban dunia yang syarat dengan daya saing.
“ Untuk itu melalui instruksi Presiden Nomr 12 Tahun 2016, saya selaku Kepala Daerah wajib melaksanakan langkah – langkah yang diperlukan guna mewujudkan tujuan Gerakan Nasional Revolusi Mental,” tambah Parhan.
Orang nomor satu Bangka Barat itu melanjutkan, Revolusi Mental berpedoman pada 5 program Revolusi Mental yang meliputi, Program Indonesia Melayani, Program Gerakan Indonesia Bersih, Program Gerakan Indonesia Tertib, Program Gerakan Indonesia Mandiri dan Program Gerakan Indonesia Bersatu.
Parhan berharap Diklat Revolusi Mental dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para peserta diklat yang terdiri dari pejabat eselon III dan IV Lingkungan Pemkab Bangka Barat tersebut dengan sungguh – sungguh.
“ Saya berharap kepada seluruh peserta diklat, kiranya dapat memanfaatkan diklat ini dengan sebaik mungkin, ikuti proses pembelajaran ini dengan sungguh – sungguh sebagai sarana untuk pengembangan diri menjadi insan yang berintegritas, memiliki semangat gotong – royong, mau bekerja keras dan mau bersinergi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai abdi negara,” pungkasnya.
Diklat Revolusi Mental berlangsung selama lima hari dari tanggal 11 sampai dengan 15 September 2017 menghadirkan 10 orang widyaiswara dari Pusdiklat Teknis & Fungsional LAN RI diantaranya, Drs. A. Nursaiman M, Si, Dra. Puji Hastuti M.Pd serta Bambang Wiyoso, ST, MMSI. ( SK )