Duta Radio – Pada hari jadinya yang ke -11, Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat telah melengkapi diri dengan Unit Instalasi Hemodialisa untuk pasien yang harus melakukan perawatan cuci darah. Sebelumnya, pasien yang harus cuci darah terpaksa di rujuk kerumah sakit di Sungailiat dan Pangkal Pinang yang telah dilengkapi peralatan tersebut.
” Selama ini kan kita belum mempunyai unit hemodialisa untuk instalasi cuci darah sendiri.
Selama bertahun – tahun masyarakat Bangka Barat kesulitan kalau harus melakukan perawatan hemodialisa. Harus rujuk ke rumah sakit yang sudah ada terlebih dahulu di Sungailiat dan Pangkal Pinang,” kata Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason, Yudi Widyansa usai acara peresmian Unit Instalasi Hemodialisa di RSUD Sejiran Setason Muntok, Rabu ( 29/11/2017 ).
Yudi melanjutkan, untuk pasien cuci darah yang harus rujuk ke Sungailiat dan Pangkal Pinang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan setelah kembali ke RSUD Sejiran Setason, kondisi pasien akan kelelahan. Karena hal itu, pihaknya banyak menerima masukan untuk melengkapi fasilitas RSUD Sejiran Setason dengan Unit Instalasi Hemodialisa.
” Itu kita tahu sendiri biayanya yang besar. Pasien pun yang nganter butuh kendaraan. Itu biayanya tidak sedikit dan juga, ketika pasien berobat ke rumah sakit luar, dilakukan penanganan cuci darah dirumah sakit luar, ketika dia pulang lagi kesini, sudah lelah, kondisi fisiknya capek. Jadi banyak sekali masukan ke Pak Bupati maupun kami sendiri untuk cepat dibukakan unit hemodialisa di RSUD,” jelas Yudi.
Yudi bersyukur, apa yang diharapkan masyarakat Bangka Barat maupun pihaknya sendiri bisa diwujudkan dengan diresmikannya Unit Instalasi Hemodialisa oleh Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali.
” Alhamdulillah pada hari ini kita sudah diresmikan oleh Pak Bupati, mudah – mudahan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Bangka Barat,” tambah dia.
Menyinggung tentang kecanggihan dan spesifikasi empat unit instalasi hemodialisa yang baru diresmikan tersebut bila dibandingkan dengan yang ada dirumah sakit lain, Yudi mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti.
” Insya Allah sama, cuma berbeda spesifikasinya aja, beda merknya aja, cuma untuk spesifikasi pada umumnya mirip – mirip, tidak ada perbedaan yang berarti,” ungkap dia.
Mengenai biaya perawatan cuci darah di RSUD Sejiran Setason, Yudi mengatakan, peserta BPJS akan tetap dilayani. Harga per paket untuk perawatan cuci darah untuk pasien peserta BPJS sebesar Rp. 900.000. Sedangkan untuk pasien yang belum menjadi peserta BPJS akan dikenakan biaya umum sesuai Peraturan Daerah ( Perda ).
” Biayanya, kalau di BPJS sendiri, mereka yang bayar ke kita, kalau peserta BPJS tetap dilayani nanti kita yang claim ke BPJS, biasanya per paket itu Rp. 900.000. Bagi pasien yang belum menjadi peserta BPJS terpaksa dikenakan biaya umum sesuai Perda kita lah,” tutup Yudi. ( SK )