Muntok – Puluhan guru honorer K2 Bangka Barat mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Bangka Barat, di Dusun Daya Baru, Desa Belo Laut, Muntok, Kamis ( 21/2/2019 ) pagi.
Maksud kedatangan rombongan guru ini meminta kejelasan terkait rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( P3K ) di Kabupaten Bangka Barat.
Audiensi pun digelar anggota DPRD Komisi bidang Pendidikan, Nendar Firdaus didampingi Sekretaris DPRD Bangka Barat, Amir Hamzah di ruang Banmus.
Turut hadir Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM ) Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito dan Kabid Program Pendidikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Edi Lasmono.
Syripah Rodayah, guru honorer MA Simpang Teritip Desa Pelangas selaku koordinator, mempertanyakan informasi tentang pengumpulan berkas P3K yang mereka terima. Menurut dia, informasi yang dikirim via pesan WhatsApp tersebut tidak jelas dan terburu – buru.
” Pada saat pengumpulan berkas itu kami kan belum sempat dikumpulkan, tidak ada pengumpulan, tidak ada pemanggilan terlebih dahulu, sehingga ibaratnya kata orang kami, buru-buru, apa buru-buru? karena berita tu langsung lewat WA,” jelas Syripah.
Para guru ini juga meminta DPRD ikut memperjuangkan mereka agar bisa lulus semua dalam test P3K nanti.
Menanggapi hal tersebut, Heru Warsito menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu, guru harus berijazah S1 pendidikan, kemudian bekerja tidak pernah putus per 1 Januari 2005 hingga seterusnya, setelah itu mendaftarkan diri ke SSCN. ( situs https://sscn.bkn.go.id. ).
Dia sudah meminta ke Disdikpora untuk menyampaikan kepada guru honorer K2 untuk segera memenuhi dan melengkapi
persyaratan. Menurut Heru, jumlah total pendaftar sampai tanggal 17 Februari 2019 sebanyak 46 orang.
” Sampai tanggal 17 kemarin yang mengupload atau mendaftar melalui SSCN hanya berjumlah 34 tenaga pendidik, 12 tenaga penyuluh pertanian, berarti jumlah sekarang berjumlah 46, sampai tanggal 17 kemarin, itu hingga hari terakhir pendaftaran,” jelasnya.
Selanjutnya kata Heru, 46 orang ini akan mengikuti ujian CAT di SMAN 1 Muntok pada 23 Febuari 2019 mendatang.
Namun mengenai tuntutan untuk diluluskan semua, tidak dijamin oleh Heru Warsito. Heru menegaskan, untuk lulus test, dirinya tidak bisa membantu, para guru lah yang harus benar – benar mempersiapkan diri jika ingin lulus.
“Jangankan saya, Presiden Jokowi saja tidak bisa membantu ibu karena teknis komputer tanggung jawab disitu, jadi mohon ibu siapkan betul,” tandas Heru. ( SK )