Bangka Barat — Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya bersama Pj. Gubernur Provinsi Babel Ridwan Djamaluddin memantau pelayanan arus mudik Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Jum’at ( 30/12/2022 ).
Rombongan Kapolda dan Pj. Gubernur bersama Bupati Bangka Barat H. Sukirman, Wabup Bong Ming serta Forkopimda Babel dan Bangka Barat menggelar rapat dengan General Manager PT. ASDP Cabang Bangka, Christoper Samosir beserta jajaran, di Kantor ASDP.
Christoper Samosir dalam paparannya mengatakan, dari sebelas lintasan yang ada di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Kalian yang dikelola PT. ASDP merupakan salah satu lintasan penyeberangan yang dipantau secara nasional.
“Kita ASDP Cabang Bangka wilayah operasi kita dari Sumatera Selatan sampai Bangka Belitung. Jadi kita yang menghubungkan antara Sumatera, Pulau Bangka sampai dengan Pulau Belitung. Dan juga kemarin 1 Desember kita beroperasi untuk menghubungkan antara Pulau Belitung dengan Pulau Mendanau,” jelas Christoper.
Christoper juga memaparkan sistem pelayanan PT. ASDP, mulai dari vaksinasi, tiket penumpang serta dukungan terhadap program pemerintah terkait kepastian para pengguna jasa terdaftar pada manifest berdasarkan identitas kependudukannya.
Pendukung operasional yang tidak kalah penting saat arus mudik membludak adalah area buffer zone yang lokasinya tidak jauh dari pelabuhan.
“Kita juga mendapatkan dukungan dari Pemda Bangka Barat ada lahan yang kita gunakan untuk buffer zone. Ini sangat bermanfaat sekali. Di sini sebagai check point atau stopper, di sini memberikan nomor antrean agar kita berikan kepastian kepada pengguna jasa menyeberang,” katanya.
Pj. Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menilai pelayanan PT. ASDP sudah meningkat, apalagi ada beberapa yang sudah dilakukan secara digital.
Namun kata dia ketika ketersediaan ruang kapal sudah penuh, maka fasilitas yang ada di darat untuk menampung kendaraan menjadi sangat penting.
Salah satu fasilitas darat penampung kendaraan yang menjadi perhatian adalah area buffer zone di pelabuhan yang disiapkan Pemkab Bangka Barat.
“Ini Nataru ya, saya dengar kalau lebaran lebih padat. Pak Bupati Pak Wakil Bupati saya kita berterima kasih disediakan buffer zone itu,” ucap Ridwan.
Menurut Ridwan, selain sebagai penampung kendaraan, buffer zone bisa lebih dikembangkan menjadi tempat dengan manfaat yang lebih luas bagi Pemda setempat dan masyarakat.
“Mungkin kalau ada pemikiran boleh juga buffer zone ini kita jadikan semacam rest area yang lebih terencana sehingga kesannya tidak hanya untuk keadaan darurat saja. Bahkan kita bisa jadikan tempat komersial, restoran, warung dan lain – lain yang bisa saling menguntungkan baik Pemkab, penumpang dan pelaku usaha,” kata Ridwan. ( SK )