PANGKALPINANG — Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, menyoroti longgarnya pengamanan di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
“Pengamanan di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok itu harus ditingkatkan. Karena sudah beberapa kali narkoba berbagai jenis dengan mudah sekali bisa lolos di pelabuhan itu,” ungkap dia di Mapolda Babel, Selasa (26/3).
Kapolda mengatakan, para kurir narkoba memilih jalur laut khususnya Pelabuhan Tanjung Kalian, karena berbagai faktor. Di antaranya kurangnya sumber daya manusia, fasilitas juga sarana dan prasarana yang masih sangat kurang.
“Kalau lewat bandara, mereka akan kesulitan. Karena ada sensor X-Ray, kemudian ada petugas bandara dan pengamanannya sangat ketat,” kata dia.
Tornagogo menyatakan akan menyampaikan persoalan pengamanan di Pelabuhan Tanjung Kalian saat rapat dengan Forkopimda Provinsi Babel.
“Nanti akan saya sampaikan dan bahas bersama Forkopimda,” ujar dia.
Sorotan Kapolda Babel itu bukan tanpa alasan. Karena dari Januari sampai Maret 2024, sudah dua kali narkoba dengan jumlah besar masuk ke Pulau Bangka melalui pelabuhan tersebut.
Menurut catatan redaksi, pada akhir bulan Januari lalu Polres Bangka Barat berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis ganja. Sebanyak 24 kilogram ganja kering yang dimuat dalam 2 koper disita dan dijadikan barang bukti.
Belum lama ini, tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Babel bersama Satres Narkoba Polres Bangka Barat, berhasil mengamankan 2 orang terduga kurir yang kedapatan membawa narkotik jenis sabu sebanyak 35 kilogram.
Kurir yang diamankan yakni Handika alias Dika ( 26), warga Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat dan Sien Alias Sien (27) warga Sungai Somor Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumsel.
Kedua kurir itu ditangkap di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Jumat (22/3) pekan lalu. Sedangkan puluhan kilogram sabu itu dikemas dalam bungkusan teh China bertuliskan CHINESE PIN WEI. (Romlan)