Duta Radio – Ketua Umum (Ketum) KONI Bangka Barat Andre, tak menampik adanya persoalan dikubu sejumlah Pengcab, yang berujung adanya mosi tidak percaya dan meminta adanya pelaksanaan Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) di kubu KONI Bangka Barat.
Menurut Andri, persoalan tersebut dipicu penundaan pencairan anggaran sejumlah Pengcab. Namun dikatakan Andri, kendala dan kewenangan pencairan dana KONI tahun 2017 sebesar 1,5 Miliiyar tersebut, tersebut ada di bidang Kesra. Sementara dirinya mengaku, baru dua bulan menjabat sebagai ketua KONI tepatnya oktober 2017 lalu.
” Saya menjabat ketua KONI baru dua bulan. Sedangkan anggaran KONI 2017 masih di pegang Kesra. Sebab waktu itu ketua KONI masih dijabat pak Arlan. Kesra sangat berhati-hari dalam penggunaan dana KONI ini, jangan sampai penggunaan anggaran tersebut bermasalah seperti sebelumnya. Sementara KONI hanya bisa mengajukan dana dan pencairan tersebut ke Kesra sesuai dengan kegiatan yang sudah dilakukan,” kata Andri seperti dilansir bangkapos.com Senin (29/1/2018).
Lebih lanjut dikatakan Andri, dirinya meragukan keabsahan surat mosi tidak percaya yang diajukan sejumlah Cabang Olahraga (Cabor) tersebut. Pasalnya, Andri mensinyalir adanya tanda tangan palsu yang mengatasnamakan ketua Cabor. Selain itu sebagian, masa jabatan sejumlah Ketua habis.
” Tidak semua Ketua Pengcab yang meneken mosi tidak percaya itu, ada beberpa tanda tangan yang kami sinyalir di palsukan. Selain itu ada juga yang sudah habis masa jabatannya,” beber Andre. ( SK )