Muntok — Para pelaku UKM yang sebelumnya berdagang di Terminal Lama depan Kelenteng Kung Fuk Miao, Pasar Muntok telah direlokasi ke Lapangan Gelora depan Kantor Sat Lantas. Namun, setelah beberapa hari, ada sejumlah pedagang hengkang mencari lokasi lain.
Pantauan portaldutaradio.com, beberapa pedagang pindah ke Lorong Tengah Pasar Muntok, tidak jauh dari Terminal Lama.
Kabid Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, A’ad Tirta Fujaka saat dikonfirmasi mengatakan, pemindahan para pedagang ke Lapangan Gelora sudah melewati kajian pihaknya dengan BAPPEDA. Tempat tersebut dianggap layak untuk relokasi.
Namun bila ada pedagang yang pindah lagi ke Lorong Tengah Pasar Muntok, pihaknya tidak dapat melarang karena kewenangan sudah ditangan Camat Muntok.
” Nanti Pak Camat yang menentukan layak atau tidak. Kalau kata Pak Camat tidak layak, diangkut Pak Camat. Karena kami pernah mengkaji disitu ( Lorong Tengah, red ) memang berat karena ada penolakan dari ruko kiri kanannya itu. Akhirnya mereka pindah ke Gelora,” jelas pria yang akrab disapa Jaka ini, Rabu ( 6/1/2021 ) malam.
Dikatakan Jaka, pemicu pindahnya beberapa pedagang ke Lorong Tengah yakni terkait kabar pungutan sebesar Rp. 10 ribu. Sebelumnya, pihak Anak Muntok Punya Gawe ( AMPG ) sebagai pengelola dengan para pedagang telah menggelar rapat dan menyepakati pungutan Rp. 75 ribu untuk biaya instalasi listrik berikut pelengkapannya.
” 75 ribu itu waktu di Camat sudah disampaikan, kita ini dari Dinas hanya berupa gerobak dan tenda. Tapi untuk instalasi lampu segala macam kita patungan untuk instalasi, untuk beli kabelnya. Mereka sepakat, oke,” ujar Jaka.
” Di belakang ternyata protes – protes lagi. Ada lagi diminta 10 ribu, yang ini sebenarnya AMPG nggak tahu karena AMPG belum sampai kesitu. Jadi ada orang di luar AMPG yang ngomong sama pedagang sehingga timbul persoalan,” sambung dia.
Menurut pihak AMPG sebut Jaka, baru lima orang yang menyetor pungutan Rp. 10 ribu karena hal itu memang belum dibahas atau dirapatkan.
Baru lah kemudian hal itu dibahas dalam rapat selanjutnya. Para pedagang pun sepakat dengan AMPG bahwa ada biaya tambahan untuk penjaga malam, kebersihan dan token listrik. Penjaga malam di Lapangan Gelora memang dibutuhkan karena para pelaku UKM ada yang meninggalkan barang di tempat tersebut.
” Sudah ditentukan, saya nggak tahu berapa nominalnya, jadi mereka sudah sepakat, untuk kebersihan sekian, untuk penjaga malam sekian, untuk token sekian, selama sebulan. Sudah sepakat dan sudah tepuk tangan saya dengar kemarin,” beber Jaka. ( SK )