Muntok – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD ) Kabupaten Bangka Barat, Abimanyu menegaskan, tidak ada pemangkasan anggaran di pos manapun dalam rangka persiapan Bangka Barat menjadi tuan rumah Porprov 2022 mendatang.
” Nggak ada pemangkasan, buktinya tahun ini nggak ada pemangkasan – pemangkasan, karena kan untuk 2020, ini kan KUA PPAS sudah disampaikan ke dewan, dan tidak ada pemangkasan signifikan seperti yang dikhawatirkan, karena kita dalam merencanakan tetap ada berdasarkan prioritas, apa yang di RKPD ( Rencana Kerja Pembangunan Daerah ) itulah yang kita ikuti,” sebut Abimanyu saat ditemui diruang kerjanya, Senin ( 5/8/2019 ) pagi.
Sumber pendanaanya pun kata dia, tidak semata – mata ditanggung APBD Bangka Barat saja, tapi bersama – sama dengan APBD Pemprov Bangka Belitung dan bila mungkin APBN juga.
” Kalau porsi APBD Kabupaten, saya pikir masih batas normal lah, artinya dari APBD kita yang hampir 900 milyar, itu kita hanya mengeluarkan sekitar 40 – 50 milyar,” jelasnya.
Lanjut Abimanyu, perkiraan dana persiapan Porprov sebesar Rp.400 milyar bisa terjadi bila diasumsikan, seluruh venue dibangun semua. Namun dalam hal ini, Bangka Barat hanya membangun beberapa sarana prasarana saja, seperti GOR mini, lapangan atletik dan lapangan bola.
” Lapangan tembak, rencananya, kebetulan Polres kalau nggak salah akan membangun, kita bisa kesitu. Kita sebenarnya tahun ini mau menganggarkan panahan, tapi ternyata panahan tidak jadi dipertandingkan,
sebenarnya 15 M sudah dianggarkan,” imbuh dia.
Menurut Abimanyu, dengan menjadi tuan rumah Porprov, banyak manfaat yang bisa diambil Kabupaten Bangka Barat. Manfaat tersebut kata dia, selama perhelatan olahraga tingkat provinsi tersebut berlangsung roda ekonomi akan bergerak, terutama UMKM, begitu pula dengan penginapan – penginapan dan lain – lain akan menerima dampak yang positif.
” Yang jelas – jelas, kita ada sarpras untuk atlet – atlet kita berlatih yang sesuai standard, itu penting juga karena saat ini kita nggak punya, ada lapangan bola, lapangan atletik sesuai standard, kegiatan – kegiatan di indoor sesuai standard, kalau jadi disitu bisa olahraga indoor kalau ada GOR mini. Itu juga untuk mengembangkan prestasi atlet kita karena selama ini mereka berlatih dimana, lintasan atletik aja nggak ada,” tukasnya. ( SK )