Muntok – Dua terduga pelaku pembunuhan dengan menggunakan mobil di Jalan Kampung Menjelang Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat pada bulan Januari 2018 silam, RS ( 47 ) warga Desa Berang dan HM ( 35 ) warga Desa Air Limau Kecamatan Muntok, mengaku melarikan diri ke hutan – hutan dan pondok Tambang Inkonvensional ( TI ) untuk menghindari kejaran Polisi.
” Pertama lari ke TI – TI ke pondok orang. Ada makanan ambil. Lari ke hutan – hutan lah. Anggota nggak ada yang berkeliaran baru kita keluar, ke Mapur pertama, di Mapur sekitar dua bulan lebih lah. Setelah itu ke Belinyu, Sungailiat,” kata HM di Mako Polres Bangka Barat, Kamis ( 24/1/2019 ) pagi.
Awalnya pasca kejadian, kedua laki – laki ini melarikan diri bersama – sama, namun selanjutnya mereka berpisah dan mengambil jalan sendiri – sendiri.
Setelah satu tahun terus bersembunyi, kedua terduga pelaku dapat diringkus Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Bangka Barat pada Minggu ( 10/1/2019 ). HM ditangkap dirumah kerabatnya di Kelurahan Sinar Jaya Sungailiat Kabupaten Bangka, sedangkan RS ditangkap di Desa Air Limau Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat.
HM mengatakan, tidak ada niat untuk membunuh pada kejadian yang menewaskan Nova ( 29 ), istri Eko ( 39 ), warga Kampung Keranggan Atas di Jalan Kampung Menjelang akibat dia serempet pakai mobilnya.
” Bawaan emosi, mabok juga ada, kalau membunuh secara sengaja nggak lah. Soalnya niat saya tidak ada membunuh. Sedangkan saya pulang juga sudah bonyok muka saya dikeroyokin,” ungkapnya.
Menurut pengakuannya, pemicu perkelahian di salah satu tempat hiburan di kota Muntok itu karena senggol – senggolan rekan Eko dengan dirinya saat asik berjoget. Dia mengatakan, keterlibatan Eko dalam perkelahian itu karena membantu rekannya.
” Die ( rekan Eko, red ) muter – muter joget kena aku. Temen Eko, Eko tu sebenarnya nggak ada, dia bantu temannya. Terus muka ku dihajar tiga liang ( tiga kali, red ). Di dalam seliang, kata aku ayo kalau mau kita duel diluar. Rupanya dia ngajak Eko, aku sendirian. Pokoknya malam itu tiga liang kena pukul,” ucap HM.
Setelah itu, menurut penuturan HM, dia bersama rekannya RS berniat pulang dengan mengendarai mobil, namun Eko menyusul mereka dengan mengendarai sepeda motor membonceng istrinya , Nova dan mengetok pintu mobil.
” Pas pulang mereka nyusul, masih kejar kejaran. Terus di klakson nggak berenti berenti ya itulah,” imbuh dia.
RS yang duduk disebelahnya menyuruh HM untuk menyerempet sepeda motor Eko bersama istrinya. HM tanpa pikir panjang melakukan instruksi RS hingga menyebabkan Nova meninggal dunia dan Eko mengalami luka – luka.
Dia pun mengaku menyesal. Apalagi dengan adanya kejadian itu, istri dan dua anaknya juga ikut susah. ” Nyesal lah.. kenapa setelah berkeluarga kita gini, kenapa nggak bujang dulu. Sekarang kan orang rumah susah anak susah. Kalau kita kan emang resiko kita kayak begini kan,” pungkasnya. ( SK )