Muntok — Taman Tirta Budaya yang terletak di tengah – tengah Kompleks Perumahan Unmet Muntok merupakan salah satu hutan terbuka hijau yang dirawat dengan baik.
Taman tersebut dihuni ratusan pohon yang usianya diperkirakan sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Di taman ini juga terdapat aliran air bersih yang tidak tercemar oleh penambangan dan dijadikan sebagai tempat pelepasliaran ikan – ikan langka.
Menurut Kepala Unit Metalurgi Muntok, Wiyono, pohon – pohon yang ada di Taman Tirta Budaya atau sekarang disebut Taman Terbuka Kota Muntok sudah ada sejak 1972.
Saat PT. Timah membuka lahan untuk membangun lokasi peleburan timah dan kompleks perumahan pun, pohon – pohon tersebut sudah ada, karena ketika itu ada beberapa titik hutan yang sengaja tidak ditebang dan dibiarkan hingga sekarang.
” Tahun 1972 sudah ada. Itu justru bukan ditanam, jadi waktu dulu PT. Timah membangun ini begitu ada hutan dibiarkan hutannya. Jadi bukan misalnya kita sengaja tanam, tapi dibiarkan sampai sekarang. Ini kan sebenarnya nggak ditanam memang dari awal,” jelas Wiyono di Pantai Peltim, usai kegiatan penanaman mangrove, Jumat ( 16/7 ).
Wiyono mengatakan, jenis – jenis pohon di Taman Tirta Budaya sudah diinventarisir dalam bentuk buku, termasuk perkiraan usianya. Menurut dia pohon – pohon yang ada di taman tersebut mencapai 150 jenis, sedangkan lahannya seluas 14 hektare.
Unmet Muntok terus merawat dan mengembangkan taman tersebut. Wiyono mengatakan, Taman Tirta Budaya kerap dijadikan sarana wisata edukasi bagi siswa – siswi Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar.
Kendati tidak dibuka untuk umum, namun ia mempersilahkan bila masyarakat ingin berwisata atau membuat acara seperti gathering dan lain – lain. Pihak Unmet tidak memungut bayaran apapun.
” Kemarin dari TK waktu musim – musim Covid itu banyak yang ada kegiatan di situ. Kalau untuk umum secara terbuka belum kesana, tapi kalau masyarakat itu boleh. Bahkan itu kan kemarin ada anak – anak sekolah yang kunjungan kesitu makan siang di situ boleh, gratis,” kata Wiyono.
Selain itu, Taman Tirta Budaya menurut Wiyono menjadi satu titik taman hijau yang masuk ke dalam penilaian Piala Adipura dan kabupaten sehat. ( SK )
Taman Tirta Budaya Peltim, Hutan Asli yang Dilestarikan
