Puluhan Warga Pait Jaya Unjuk Rasa di Wasre Unmet Muntok

Muntok – Puluhan orang warga Dusun Pait Jaya Desa Belo Laut Kecamatan Muntok yang menamakan diri Front Jaga Babel ( FJB ) melakukan unjuk rasa di kawasan produksi Pusat Pengolahan Biji Timah ( PPBT ) Unit Metalurgi Muntok, Selasa ( 5/3/2019 ) pagi.

Pantauan portaldutaradio.com, warga yang berunjuk rasa membawa kertas karton bertuliskan beberapa point tuntutan mereka, diantaranya ” Jangan siksa warga, kami kayak teroris
kami butuh kebijakan bapak”, ” Hukum Jangan Tajam Ke bawah “, dan sebagainya, serta selembar bendera Front Jaga Babel.

Pihak keamanan seperti Satpam dan beberapa orang Brimob juga terlihat berjaga – jaga.

Kehadiran para pengunjuk rasa ini disambut oleh Kabid Pengamanan Unmet Muntok, Ibnu Harun.

Beberapa orang dari warga tersebut meminta pihak PT. Timah, khususnya Unmet Muntok untuk mengizinkan warga mengambil pasir tailing yang ada di PPBT. Menurut mereka, hasil dari pengolahan pasir tersebut tidak seberapa, hanya berkisar Rp. 50 ribu saja. Mereka meminta agar tidak di kejar – kejar oleh aparat keamanan.

Sedangkan Iskanto selaku koordinator, meminta pihak PT. Timah agar memperhatikan warga yang berada di ring 1 area produksi PT. Timah.

Menurut dia, pihaknya sudah mengajukan proposal ke pihak PT. Timah untuk memberdayakan warga Pait Jaya untuk mengolah pasir tailing PPBT melalui Koperasi FJB. Bahkan MoU untuk maksud tersebut juga telah mereka serahkan sejak Februari 2018 silam ke pihak PT. Timah dan sudah ditandatangani Ketua Koperasi FJB, Ahmad Samsi.

” Tapi saya tidak tahu sudah ditandatangani oleh wasprod ataupun Ka. Unit Tambang Darat di Pangkalpinang, udah apa belum saya tidak tahu,” ujar Iskanto.

Dia mengakui pasir tailing di PPBT milik PT. Timah, namun dia minta kepada aparat keamanan agar tidak menakut – nakuti warga yang mengambil pasir tailing tersebut.

” Itulah yang saya berharap, silahkan aparat keamanan mengamankan lokasinya, tapi yang saya tuntut, jangan sampai menakut – nakuti masyarakat, mengejar masyarakat sampai ke kampung, itu sudah diluar wilayah PPBT.
Kalau ada kejadian masyarakat itu sampai terluka, ataupun sampai meninggal dunia sangking takutnya dikejar sama aparat, siapa yang mau bertanggung jawab?,” tukasnya.

Dia berharap agar MoU yang mereka ajukan cepat ditandatangani pihak PT. Timah. ” Makanya yang kita tuntut ini minta dipercepatlah penandatanganannya,” tandas dia.

Dilain pihak, Kabid Pengamanan Unmet Muntok, Ibnu Harun berjanji akan membantu menyampaikan aspirasi warga Pait Jaya ke pihak Unmet Muntok. Dia meminta warga untuk bersabar.

” Jadi disini intinya berkasnya sudah saya baca, sudah saya bawa ke kantor, cuman sayangnya pejabat lagi di Pangkalpinang semua. Saya minta bersabar, saya tetap akan menyampaikan keluhan – keluhan Kampung Pait. Jadi sabar aja, saya akan membantu, tapj saya tidak berwenang, karena saya disini cuma pengamanan.
Nanti Pak Iskanto, perwakilannya dua orang kita ke kantor, kita duduk bersama nanti saya bantu,” kata Ibnu Harun. ( SK )

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *