Mantra Semar Mesem, Modus Lain Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur

BANGKA BARAT, HUKRIM638 Dilihat

Muntok — Modus baru yang digunakan ST alias TM ( 56 ) agar dapat menyetubuhi, Bunga ( nama samaran ) anak dibawah umur yang menjadi korbannya terungkap. Pria yang berprofesi sebagai buruh tani ini ternyata mengelabui korbannya dengan mantra Semar Mesem.

Bunga meminta dibacakan mantra Semar Mesem agar pemuda yang ia sukai tertarik padanya. ST menyanggupi permintaan Bunga.

” Motifnya suka aja. Dia minta doa Semar Mesem, saya bilang bisa karena saya punya tulisannya,” ungkap ST alias TM saat Konferensi Pers di Mako Polres Bangka Barat, Jum’at ( 14/2/2020 ) pagi.

ST pun menjalankan akal bulusnya dengan mengelabui Bunga. Dia mengatakan mantra Semar Mesem itu baru bisa berfungsi dan mujarab jika Bunga mau ia setubuhi. Bunga yang mempunyai keterbatasan itu pun percaya dengan akal – akalan ST.

” Iya dia kan mintanya hanya itu sedangkan saya hanya bisa menulis aja, bisa membaca. Tapi sudah itu harus digagahi dulu baru mujarab. Anak itu tetangga saya, dia memang nggak normal,” tutur ST.

Diberitakan sebelumnya, ST alias TM ( 56 ) ditangkap Tim Garuda bersama anggota Unit Idik IV Polres Bangka Barat di sebuah rumah di depan RSUD Sejiran Setason Bangka Barat,  Rabu ( 5/2/2020 ) silam.

Pria ini diringkus karena diduga melakukan pencabulan terhadap Bunga ( 13 ), pada Selasa ( 12/11/2019 ) silam.

Modusnya, ST minta Bunga mengantarnya ke Kebun Singkong di area perusahaan perkebunan sawit di Kecamatan Muntok. ST berhasil diamankan setelah dua bulan diburu Polisi.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Muhammad Adenan mengaku sangat prihatin dengan adanya beberapa kasus persetubuhan anak di bawah umur belakangan ini. Dia menghimbau kepada Kepala Desa dan Camat agar lebih memperhatikan warganya.

Menurut Adenan, pemicu terjadinya kasus ini diantaranya karena pengaruh buruk internet, handphone dan kurangnya pendidikan.

” Kalau kita lihat memang korbannya nggak sekolah, nganggur, trus nggak memikirkan dampak, resiko, kurang perhatian orang tuanya. Kita menghimbau kepada Kades, Camat, coba lah anak – anak itu sekolah lah, karena ini menyangkut masa depan Bangka Barat juga,” tukas Adenan. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *