BPS Sebut Angka Kemiskinan di Bangka Barat Tahun 2019 Menurun

Muntok — Menurut data Badan Pusat Statistik ( BPS ) Bangka Barat, angka kemiskinan di Negeri Sejiran Setason mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Kepala BPS Kabupaten Bangka Barat, Zainubi dalam audiensi rilis angka kemiskinan bersama Bupati Bangka Barat, Markus, SH., dan Plt. Sekda, Muhammad Effendi, Selasa ( 31/12/2019 ).

Zainubi mengatakan, berdasarkan data BPS per Maret 2019, penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) di Kabupaten Bangka Barat pada 2019 berjumlah 5.650 jiwa (2,67%).

Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada 2018 yang jumlahnya sebanyak 6.350 jiwa (3,05%).

” Persentase penduduk miskin Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2019 merupakan kabupaten dengan tingkat kemiskinan paling rendah di antara kabupaten/kota se – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” sebut Zainubi, Selasa ( 31/12/2019 ) diruang kerja Markus.

Dikatakannya, garis kemiskinan Kabupaten Bangka Barat kondisi 2019 sebesar Rp. 549.496 per kapita per bulan, meningkat jika dibandingkan 2018 yang besarnya Rp. 520.462 per kapita per bulan.

Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk kebutuhan pokok makanan dan bukan makanan yang setara 2100 kkal perkapita perhari pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 549.496/kapita/bulan.

” Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi perkapita di bawah garis kemiskinan maka dikategorikan sebagai penduduk miskin,” tukas dia.

Lebih lanjut Zainubi memaparkan, pada periode 2018 – 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Bangka Barat turun dari 0,34 pada 2018 menjadi 0,31 pada 2019. Angka yang turun ini kata dia, menjelaskan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan.

” Akan tetapi, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan dari 0,05 pada 2018 menjadi 0,07 pada 2019. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin juga semakin tinggi selama setahun terakhir,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Bangka Markus merasa bersyukur. Hasil tersebut kata Bupati merupakan sebuah proses positif dari hasil kerja OPD, pemerintah pusat, pihak swasta dan banyak pihak Iain yang terlibat dalam upaya menekan angka kemiskinan.

” Saya berharap agar semua lintas sektoral tetap bergerak bersama agar angka kemiskinan bisa terus diturunkan,” ujar Markus. ( SK )

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *