Duta Radio – Sebanyak 3 rumah RT 02 RW 10 Kampung Keranggan Atas Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat terancam longsor. Gerusan tanah dari arung ( lembah ) yang terkikis hujan terus mengarah kerumah yang berdiri diatas lembah.
Pantauan Radio Duta, Senin ( 08/01/2018 ) bibir lembah yang longsor hanya berjarak sekira 8 meter dari rumah warga. Upaya seadanya dilakukan warga untuk menghambat longsor, diantaranya dengan menancapkan kayu di bibir jurang.
Longsor bisa terjadi tanpa terduga dengan kondisi tanah yang labil tanpa adanya penahan yang berarti dibawahnya.
Lurah Kelurahan Tanjung Fitria Anggraeni meninjau langsung ke lokasi longsor bersama Ketua RT. 02 RW. 10, Zaelani dan seorang warga yang rumahnya terancam longsor, Mochtar Yusuf, Senin ( 08/01/2018 ) siang.
Menurut Mochtar Yusuf, panjang bibir lembah sekira 20 meter dengan kedalaman sekira belasan meter. Longsoran tersebut terus terjadi bahkan merobohkan beberapa pohon dan menimbun sumur warga dibawah arung. Dia khawatir intensitas curah hujan yang tinggi di musim penghujan ini akan cepat menggerus tanah berakibat merobohkan beberapa rumah diatasnya.
” Sebelumnya ada pohon cempedak dan pohon duren di arung ini, namun roboh karena longsor. Ada juga sumur dibawah sana yang ikut tertimbun. Kami khawatir musim hujan ini longsoran akan lebih cepat terjadi dan dikhawatirkan akan merobohkan rumah yang ada diatasnya,” ujar Mochtar Yusuf di lokasi longsor.
Mochtar Yusuf yang juga mantan Lurah Kelurahan Sungai Baru ini berharap agar longsor tersebut bisa segera diatasi oleh dinas terkait sebelum rumah warga di sekitar area tersebut roboh tergerus longsor.
Menanggapi hal itu, Fitria Anggraeni meminta Ketua RT. 02 RW. 10 Zaelani untuk segera mengumpulkan Kartu Keluarga ( KK ) dan KTP rumah warga yang terancam longsor. Dia mengatakan akan segera mengajukan proposal ke Dinas terkait agar longsor tersebut bisa segera ditangani.
” Saya minta siang ini juga Pak Zaelani segera kumpulkan KK atau KTP warga yang terancam longsor, selepas Zuhur, jangan tunggu sampai besok,” kata Fitria Anggraeni, Senin ( 08/01/2018 ).
Lurah wanita ini berjanji akan mengajukan proposal secepatnya sebelum terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
” Kami akan segera mengajukan proposal ke Dinas terkait, baik ke Perkim maupun ke Dinas PU Bangka Barat. Kalau perlu kita ajukan juga ke PT. Timah agar masalah ini bisa segera ditangani,” tambah Fitria. ( SK ).