* Markus Ajak Jaga Alam Agar Terhindar dari Bencana
Muntok – Tepat pukul 10:00 WIB, sirene tanda bahaya dibunyikan menandai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ( HKB ) ke – 2 tahun 2019 yang digelar Pemerintah Kabupaten Bangka Barat di Kampung Iklim, Teluk Rubiah, Muntok, Jum’at ( 26/4/2019 ).
Peringatan HKB ke – 2 ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Usai raungan sirene, anggota Pol PP, Damkar, BPBD, relawan BPBD, Sat Linmas serta Tim Medis Dinas Kesehatan serta PMI Kabupaten Bangka Barat bergerak cepat melakukan penyelamatan dan evakuasi korban banjir.
Warga yang terkena dampak banjir diselamatkan dengan perahu karet dan dibawa ke tenda pengungsian untuk mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya, para korban dibawa dengan ambulan ke rumah sakit.
Rangkaian adegan tesebut merupakan simulasi kesiapsiagaan bencana yang digelar Satuan Pol PP, Tim Damkar Bangka Barat dan pihak terkait, disaksikan Bupati Bangka Barat, Markus, SH, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Basarnas Provinsi Babel, unsur Forkopimda, Kepala OPD Pemkab Bangka Barat, perwakilan PMI, ORARI, RAPI dan segenap undangan.
Markus dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah melalui inisiasi BNPB mencanangkan tanggal 26 April 2019 sebagai hari Kesiapsiagaan Bencana. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati momen bersejarah kesadaran masyarakat Indonesia terkait ditetapkannya UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
” Latihan evakuasi mandiri merupakan aktivitas utama yang dilaksanakan secara serentak pada pukul 10:00 WIB yang diikuti oleh seluruh kalangan dan masyarakat, sekaligus menjadi sarana dan prasarana kesiapsiagaan menghadapi bencana minimal satu kali dalam setahun,” kata Markus.
Bupati menjelaskan, tujuan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ( HKB ) 2019 adalah, Membangun Awareness/ kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun semua pihak – pihak dalam latihan kesiapsiagaan serentak.
Markus menggarisbawahi tema ” Kesiapsiagaan Dimulai Dari Kita, Kelurga Dan Komunitas “. Tema tersebut kata Markus, diangkat karena belajar dari beberapa pengalaman bencana, sangat jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan penyelamatan yang dimiliki oleh diri sendiri keluarga dan komunitas di sekitar.
” Kita jaga alam kita, makna yang tersirat dalam kalimat tersebut menyatakan, jaga lingkungan kita jangan sampai rusak, niscaya alam akan melindungi kita dari ancaman bencana,” tandas Markus. ( SK )