Duta Radio – Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali berkunjung ke Desa Simpang Tiga Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat yang sedang menggelar Sedekah Kampung,Minggu (3/9/17) siang.
Kunjungan Parhan Ali tersebut merupakan kunjungan secara pribadi tanpa acara protokoler untuk memenuhi undangan Kepala Desa Simpang Tiga, Sartojoyo.
Orang nomor satu Bangka Barat itu tiba di kediaman Kepala Desa Simpang Tiga sekira pukul 14:00 wib dan disambut oleh Kades Sartojoyo.
Dalam kesempatan tersebut Parhan Ali bersantap siang di kediaman Kades Simpang Tiga dengan menu khas Desa Simpang Tiga, yaitu beras merah, kulat ( jamur ) pelawan, dan kulat sisik.
Kades Simpang Tiga mengatakan acara Sedekah Kampung Desa Simpang Tiga dilaksanakan selama dua hari dua malam dari tanggal 2 sampai tanggal 3 September.
“Kegiatannya bermacam-macam, seperti kemarin ( 2/9 ) juga kita sudah melakukan kegiatan khatam Qur’an massal mencapai tiga puluh orang. Hari ini kita juga ada khitan massal 14 orang anak, 11 orang di khitan dengan cara tradisional dengan memakai bambu,” jelas Sartojoyo.
Tradisi warga desa memasak hidangan khas seperti beras merah dan dodol untuk menyambut sanak keluarga maupun tamu dari luar desa,kata Sartojoyo masih tetap dijaga dalam sedekah Kampung hingga kini.
Lebih lanjut Kades menjelaskan, sebelumnya pelaksanaan Sedekah Kampung di desa mereka masih mengikuti Desa Kundi. Desa Simpang Tiga sebelum dimekarkan tahun 2002, masih menjadi bagian dari Desa Kundi. Setelah dimekarkan mereka melaksanakan Sedekah Kampung sendiri.
“Dulunya gabung sama Desa Kundi, Pesta kampung juga dulu gabung sama Desa Kundi.Cuma setelah dusun ini semakin maju kita sepakat merayakan sedekah kampung sendiri,” papar dia.
Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali mengatakan. Sedekah Kampung merupakan suatu adat budaya yang dilaksanakan setiap tahun sebagai media untuk silaturahmi keluarga dan para kerabat serta Kepala Desa dengan warganya.
” Ini bagus sebagai ajang silaturahmi keluarga, kawan – kawan, Kepala Desa dengan warganya.Dan ini juga bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi disini,ada orang berdagang. Ini bagus untuk dikembangkan dan merupakan adat budaya kita yang perlu dilestarikan,” ujar Parhan, Minggu ( 3/9/17 ) di kediaman Kades Simpang Tiga.
Parhan juga mengomentari jalan di Desa Simpang Tiga yang dinilainya masih bagus. Jalan dari Simpang Desa Pelangas menuju ke Desa Kundi menurut Parhan dibangun tahun 2008 secara bertahap dengan biaya kurang lebih Rp. 13 milyar.
” Kalau jalan disini masih bagus. Pembangunan jalan disini tahun 2008 secara bertahap. Ini dananya tiga belas milyar kalau tidak salah. Ini sampai ke Kundi, tapi nggak semua. Tiga belas milyar mana cukup dari ujung ke ujung,” imbuh Parhan.
Mengenai mata pencaharian Desa Simpang Tiga yang mayoritas berkebun lada, Parhan mengatakan Kabupaten Bangka Barat akan segera menyiapkan 100 ribu bibit lada yang pengadaannya akan ditenderkan bulan September ini juga.
” Bangka Barat akan menyediakan 100 ribu bibit ( lada ) yang akan ditenderkan bulan September inilah tendernya. Kemudian ada bantuan juga dari Provinsi, dari Pak Gubernur. Yang sudah mengajukan bantuan bibit ladanya sudah ada, setelah selesai proses lelangnya, pengadaannya, nanti akan dibagikan kepada masyarakat yang sudah mengajukan proposal,” jelas Parhan.
Parhan juga menyinggung hidangan beras merah yang dihidangkan tuan rumah. Menurut dia, beras merah lebih baik untuk kesehatan dibandingkan dengan beras putih.
” Beras merah juga untuk kesehatan lebih baik daripada beras putih. Salah satunya untuk mencegah penyakit beri – beri karena banyak mengandung vitamin D karena kulitnya yang merah – merah itu,” pungkasnya.
Usai bertandang di kediaman Kades Sartojoyo, Parhan melanjutkan mengunjungi rumah warga desa yang lain hingga menjelang sore. ( SK )