Menjawab soal Strategi Penurunan Pengangguran Terbuka, Markus Sentil Pelabuhan Tanjung Ular

HEADLINE, Politik230 Dilihat

BANGKA BARAT — Berdasarkan data BPS Bangka Belitung tahun 2023, Kabupaten Bangka Barat berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka 4,86 persen. Dan pada tahun 2022 menjadi 4,77 persen.

Di tahun 2023, angka tersebut berada di bawah persentase nasional, yakni 5,32 persen. Namun tingkat pengangguran terbuka tahun 2023 masih di atas angka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu 4,56 persen.

Menjawab bagaimana strategi dan arah kebijakan untuk mempercepat penurunan angka tingkat pengangguran terbuka di Bangka Barat, calon bupati nomor urut 2 Markus mengatakan,
sejak Bangka Barat berdiri tahun 2003 sampai sekarang ini, hal yang paling penting adalah investasi.

“Ini yang harus kita genjot. Kalau pasangan Maknyus terpilih kami akan menarik investasi sebesar-besarnya,” kata Markus saat debat pertama calon bupati dan wakil bupati Pilkada 2024, di Gedung Graha Aparatur Pemda Bangka Barat, Jumat ( 25/10 ).

Menurut Markus, di masa dirinya menjabat Bupati Bangka Barat tahun 2020, Pelabuhan Tanjung Ular sudah dibangun dengan baik.

Jika ia dan Yus Derahman terpilih sebagai kepala daerah, mereka akan
manfaatkan pelabuhan itu dengan mengajak investor untuk mengelolanya.

“Sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bangka Barat meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga UMKM bisa tercipta. Saya sangat prihatin apa yang kita bangun Tanjung Ular saat ini tidak dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

“Saya mendapat informasi dan saya datang sendiri itu hanya sebagai tempat orang memancing. Padahal itu sudah bersusah payah kita me-lobby pusat,
sehingga dibangun pelabuhan kurang lebih 100 miliar. Sangat sayang tidak dimanfaatkan dengan baik,” sebutnya.

Markus mengatakan, selama dua tahun ia menjabat bupati, telah banyak investasi yang dia bawa ke Bangka Barat, Pelabuhan Tanjung Ular salah satunya.

Selain itu, menurut dia sebagai wilayah pertambangan, cadangan timan di Bangka Barat terbanyak se Provinsi Babel. Karena itu pihaknya akan mengusulkan wilayah pertambangan rakyat ( WPR ). Salah satunya perairan Tembelok, Kecamatan Mentok.

“Sehingga masyarakat bisa menambang secara legal. Ini yang dibutuhkan masyarakat, mereka ingin bekerja dengan aman tenang damai dan tidak dikejar-kejar secara hukum. Inilah yang akan dilakukan pasangan Maknyus untuk mensejahterakan masyarakat Bangka Barat,” cetusnya.

Di lain pihak, calon bupati nomor urut 3 Mansah mengatakan, berdasarkan data Bappenas, sampai saat ini status Pelabuhan Tanjung Ular belum jelas.

“Bahkan dari 77 pelabuhan yang ada di Indonesia yang diusulkan itu kita berada di posisi ke-77 dari kelayakannya, dan banyak hari ini tugas-tugas yang tidak terselesaikan terkait dengan Tanjung Ular yang harapannya bisa menyerap tenaga kerja,” kata Mansah.

“Tadi apa yang disampaikan Pak Markus menurut saya mungkin tidak menyentuh kepada persoalan utama. Persoalan dasar masyarakat kita hari ini yang sebenarnya, masyarakat kita di desa-desa itu ada tempat untuk mereka bisa meluangkan potensi yang ada untuk menjadi sumber pendapatan,” tukas Mansah.

Sementara Sukirman mengatakan apa yang disampaikan Markus ada benarnya. Tapi perencanaan matang pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular sudah dimulai sejak dirinya masih menjabat wakil bupati.

Belum dikelolanya Pelabuhan Tanjung Ular menurut Sukirman, sesuai pesan mantan Presiden RI Joko Widodo, bahwa belum ada operator yang mumpuni.

” Jadi melakukan ini bukan hanya atas dasar kedekatan, tapi harus yang profesional. Untuk itu dalam kurun waktu yang sedikit ini kami terus berusaha untuk mengupayakan ini,” kata Sukirman.

Namun karena adanya persiapan Ibu Kota Nusantara ( IKN), maka prioritas pemerintah pusat belum tertuju ke Pelabuhan Tanjung Ular.

“Insya Allah nanti akan kita lanjutkan perjuangan ini,” imbuh Sukirman.

Menanggapi Sukirman dan Mansah, Markus mengatakan dirinya mengetahui proses rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular sejak awal. Dia selalu mengikuti prosesnya hingga pelabuhan itu benar – benar dibangun.

“Kemenhub waktu itu menyampaikan kalau Pemda siap kita akan serahkan ke Pemda. Tapi sampai saat ini yang kita dapat informasi Pemda yang belum siap. Inilah makanya saya katakan kita harus gerak gesit dan cepat untuk menyambut itu. Kalau kita tidak sanggup kita ajak investor untuk mengelola pelabuhan itu,” tukas Markus.

“Karena saya yakin dan percaya itu sangat berdampak khususnya untuk Bangka Barat, masyarakat sekitar sehingga UMKM kita bisa lebih hidup itu yang kita inginkan. Banyak memang potensi, tapi potensi yang sudah di depan mata harus kita manfaatkan dengan baik,” cetus dia. ( SK ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *