Hendra Appolo Ketua Golkar Babel Terpilih Secara Aklamasi

Duta Radio – Wakil Ketua DPRD Provinsi Babel Hendra Appolo yang sempat tidak diperhitungkan dalam pencalonan Ketua DPD Partai  Golongan Karya ( Partai Golkar ) akhirnya terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD Golkar Babel dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Musdalub Golkar Babel), di Aula Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat, Selasa ( 27/02/2018 ).

Hal itu disebabkan Bambang Patijaya (BPJ) menurut pimpinan sidang Sadil Rahman, sudah menyerahkan kepemimpinan Golkar Babel kepada Hendra Appolo saat pertemuan dengan pengurus DPP.  Hery Erfian juga  sudah lebih dahulu menyatakan mundur sore tadi sebelum tahap pemilihan berlangsung.

“Dalam pertemuan yang tidak mungkin saya sampaikan secara gamblang dengan dua calon ketua, tapi kader kita Bambang Patijaya dengan kerendahan hatinya sudah menyerahkan kepercayaan dan amanah kepada Hendra Appolo untuk memimpin DPD Golkar Bangka Belitung, sehingga terpilih aklamasi,” kata Sadil yang juga Ketua DPP Golkar Bidang Hubungan Ormas itu.

Menurut anggota DPR RI asal Jawa Timur itu, Hendra Appolo terpilih secara aklamasi setelah disepakati seluruh peserta musdalub karena calon Ketua DPD Golkar Babel Bambang Patijaya juga sepakat menyerahkan kepemimpinan kepada Hendra Appolo, sehingga tidak perlu lagi ada proses pemilihan.

“Jadi sepakat ya kita tetapkan Hendra Appolo sebagai Ketua DPD Golkar Bangka Belitung tanpa proses pemilihan?,” tanya Sabil yang dijawab serentak dengan kata sepakat para peserta musdalub lalu mengetuk palu sidang.

Hendra Appolo dalam sambutannya mengaku bersyukur diberikan amanah dan kepercayaan untuk meneruskan kepemimpinan Golkar Babel pascamundurnya ketua sebelumnya Hidayat Arsani.

“Kita bersyukur bisa menyelesaikan Musdalub ini yang sudah hampir satu tahun berlarut-larut.  Dengan dinamika yang demikian pelik, dan penting ternyata Partai Golkar teruji dan terpercaya bahwa intimidasi dan intervensi dari partai partai lain, kekuasaan dan uang tidak bisa mengintervensi mekanisme yang ada di Partai Golkar,” katanya.

Ditegaskan Hendra, Partai Golkar memiliki sistem sendiri dalam berpolitik. Dan terbukti tanpa kekuasaan dan uang kenyataannya tadi malam ia diberikan manah untuk memimpin Golkar Babel.

“Malam hari ini tanpa uang, tanpa kekuasaan dan intervensi saya dipercaya menjadi Ketua Golkar. Kita jangan bicara Golkar Menang Golkar Menang jika kerja nol. Kedapan kita harus banyak berbuat tanpa pamrih. Selama ini saya ditekan ketika ingin berbuat, makanya kedepan kalau kita mau jalankan Partai Golkar mari bersama-sama. Saya dibesarkan di Golkar, ini rumah kita mari kita besarkan bersama-sama,” pungkas mantan aktivis Babel ini.

Sementara Sekretaris Jenderal Golkar H. Lodewijk F Paulus ketika menutup musdalub menyebutkan terpilihnya Hendra Apolo menjadi Ketua DPD Golkar Babel mirip dengan terpilihnya Ketua Umum Golkar Erlangga Hartanto.

“Ini sejarah Ketum jadi Plt. Ketum ketika Bapak Setnov mendapat musibah dan kemudian terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi, ini sangat mirip dengan Hendra Appolo. Inilah dinamika dan kelebihan Partai Golkar tidak bisa diintervensi pihak lain dan tidak tergantung figur. Artinya siapapun bisa jadi Ketum Golkar dan bisa juga jadi ketua DPD Golkar,” ungkapnya.

Purnawirawan TNI ini menambahkan kelebihan yang dimiliki Partai Golkar itu menandakan bahwa Golkar kian melangkah menuju partai modern.

“Kader kita mumpuni, Partai Golkar selalu jadi motor penggerak. Kita sudah punya Ketua DPD Babel dan akan membawa Partai Golkar yang besar ini di daerah. Saya minta kita sudah punya target, berhadapan dengan tahun politik, pileg dan pilpres ini, segera bentuk teamwork mari bantu ketua terpilih. Setiap orang pasti ada kelemahan dan kelebihan, ayo bersihkan Golkar bangkit, maju dan menang,” pungkasnya.

Dalam pantauan wartawan ada beberapa peserta yang menyesalkan terjadinya proses aklamasi. Termasuk menyesalkan Bambang Patijaya malah tidak bertempur dan menyerahkan Ketua DPD Golkar Babel kepada Hendra Appolo. Namun lantaran hanya ada satu calon yakni Hendra Appolo akhirnya beberapa peserta itu harus menelan pil pahit dan meninggalkan ruang sidang paripurna musdalub. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *