Duta Radio – Tok E’eng perwakilan masyarakat pro penambangan batu PT. Lotus SG Lestari di Bukit Kukus kembali beraksi. Bersama dua rekannya Tok E’eng memasang spanduk di dekat lokasi Pameran Investasi Bangka Barat Fair 2017 di Lapangan Atletik Kompleks Perkantoran Pemda Bangka Barat, Jum’at ( 04/08/17 ) pagi.
Spanduk tersebut memuat dua poin aspirasi Tok E’eng. Poin pertama meminta dukungan warga Pal 3 dan Pal 4 Desa Air Belo dan Desa Belo Laut untuk mengizinkan dan mendukung sepenuhnya PT. Lotus melaksanakan rencana penambangan batu untuk mengurangi data – data angka pengangguran dan memulihkan ekonomi yang dianggap masih kacau balau.
Poin kedua meminta kepada Pemda Bangka Barat untuk mengizinkan PT. Lotus untuk melaksanakan rencana penambangan di Bukit Kukus.
Tok E’eng menjelaskan, dirinya sebagai wakil masyarakat bukan mencari sensasi ataupun ketenaran, tapi demi menyampaikan aspirasi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
” Saya sebagai wakil masyarakat hanya ingin menyampaikan kepada Pemda Bangka Barat agar memberi izin PT. Lotus untuk melanjutkan rencana penambangan di Bukit Kukus,” kata Tok Eeng.
Sebelum dipasang di lokasi pameran, dikatakan Tok Eeng spanduk tersebut dia bawa ke Kantor Camat Muntok dan dia sempat bertemu dengan Camat Muntok Sukandi.
” Pak Camat menolak spanduk ini dipasang di dekat kantornya,saya bilang ini spanduk untuk dipasang di jalan, Pak, bukan di kantor ” ujar lelaki paruh baya ini.
Mengenai rencana Gubernur Bangka Belitung yang berencana menetapkan Bukit Kukus sebagai destinasi wisata alam, Tok E’eng mengatakan bahwa pariwisata dan penambangan bisa dilakukan berdampingan. Hal tersebut karena Bukit Kukus yang sesungguhnya menurut dia bukan bukit yang sekarang dijadikan objek wisata alam. Bukit Kukus yang asli menurut Tok Eeng jaraknya berjauhan dengan Bukit Tapak Elang. “Bukit yang sering dikunjungi masyarakat itu bernama Bukit Tapak Elang,” papar dia.
Dengan alasan tersebut Tok Eeng menegaskan penambangan dan pariwisata di sekitar lokasi Bukit Kukus bisa berdampingan.
” Kalau itu bisa dilakukan maka Bangka Barat Hebat akan terwujud. Masyarakat yang menganggur bisa bekerja dan kesejahteraan akan tercapai, ” harap Tok Eeng.
Menyinggung dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dengan adanya penambangan batu, Tok E’eng mengatakan dampak tersebut lebih kecil dibandingkan dengan dampak yang akan ditimbulkan pariwisata.
” Dampak lingkungannya lebih besar ditimbulkan oleh objek wisata karena orang – orang tertentu yang menikmati dan cenderung akan menjadi tempat maksiat,” ucap dia.
Sedangkan tambang batu menurut dia lebih aman karena semuanya sudah diperhitungkan dan bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Tok E’eng menegaskan siap bertanggung jawab mengenai dampak lingkungan yang akan ditimbulkan oleh penambangan batu di Bukit Kukus.
” Saya yang bertanggung jawab jika terjadi dampak lingkungan penambangan batu,” tegas dia.
Dia dan rekan – rekannya berharap spanduk yang mereka pasang bisa dilihat Bupati Bangka Barat saat malam penutupan Pameran Investasi Bangka Barat Fair 2017 Jum’at ( 04/08 ) dan bisa menjadi bahan perenungan dan pertimbangan bagi Bupati.
Bukit Kukus yang terletak di antara Dusun Pal 3 dan Dusun Daya Baru ( Pal 4 ) Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat sempat menuai reaksi pro dan kontra dari masyarakat sekitar terkait rencana PT. Lotus SG Lestari yang akan menjadikan bukit tersebut menjadi tambang batu granit. ( SK )