Tiga Mayat yang Hanyut di Babar Telah Dimakamkan di Pangkalpinang

Muntok — Episode penemuan tiga mayat tanpa identitas di perairan Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat memasuki babak akhir. Setelah ketiga jenazah ditangani Tim Dokkes dan Inafis Polda Kepulauan Bangka Belitung di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, hari ini, Rabu ( 27/11/2019 ), ketiga jenazah tersebut telah dimakamkan di Pangkalpinang.

” Ketiga jenazah sudah dikuburkan di Pangkalpinang hari ini,” jelas Kanit Inafis Polres Bangka Barat Bripka Candra Bastian saat dihubungi via telepon, Rabu ( 27/11/2019 ) sore.

Penyebab kematian ketiga mayat kata Candra tidak diketahui karena Tim Dokkes dan Inafis tidak melakukan otopsi. Tim hanya melakukan pemeriksaan luar dan mengambil sample DNA.

Dia melanjutkan, sample DNA dari ketiga jenazah dan pihak keluarga akan dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri. Hasilnya baru bisa diketahui setelah empat belas hari nanti.

” Kita tidak bisa memastikan bahwa itu cocok, karena hasil DNA itu empat belas hari lamanya baru keluar hasilnya,” ucapnya.

Kanit Inafis menduga ketiga mayat memang merupakan awak KM Abadi II GT 6 yang hilang di perairan Pulau Sayak Kepulauan Riau.

Kapal tersebut dinakhodai Heri ( 37 ) warga Pulau Mas dengan ABK tiga orang, yakni, Darul ( 26 ) warga Secawar Senayang, Tomi ( 25 ) warga Kecamatan Concong dan Arul ( 19 ) warga Belaras.

Hasil pemeriksaan luar dari Tim Dokkes dan Inafis yang menemukan aksesoris berupa kalung dan gelang yang masih menempel pada jenazah. Kata Candra, setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga yang datang ke Pangkalpinang, mereka membenarkan bahwa benda – benda itu milik anak mereka.

Halijah ( 49 ), warga Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, membenarkan bahwa gelang dan celana dalam yang ditemukan Tim Dokkes memang milik Herianto ( 37 ), anaknya.

Untuk properti kalung warna hitam dengan mata kalung lambang Rasta warna silver diakui Irak ( 59 ) warga Kecamatan Concong, Kabupaten Indagiri Hilir, sebagai milik anaknya yang bernama Ardulhaimi alias Tomi.

” Diduga emang berkaitan karena ada kotak fiber, terus pada mayat itu kalung gelang itu diakui oleh keluarganya,” tukas Candra.

Candra menambahkan, bila dilhat dari jumlah awak di KM Abadi II GT 6 sebanyak empat orang, dia menduga masih ada satu orang yang belum diketemukan.

” Penyebab kapal karam kita belum tahu, cuman yang ditemukan kan cuma tiga jenazah, kan yang hilang satu nakhoda dan tiga ABK, jadi ada empat, jadi satu orang belum ketemu,” pungkasnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *