Tanggapan Kadin Koperasi, UKM dan Perindustrian Mengenai Tingginya Meja Pasar Ikan Muntok

Muntok ( Radio Duta ) – Menanggapi keluhan pedagang dan pembeli mengenai tingginya meja Pasar Ikan Baru, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Drs. Muhammad Zakaria mengatakan, meja tersebut sengaja dibuat tinggi agar peti fiber ikan bisa masuk kedalam kolong meja.

” Jadi itu terjadi agar peti fiber bisa masuk. Jadi jangan dijalan diluar – luar lagi segala macam, fiber masuk dibawah kolong itu,” ujar Muhammad Zakaria kepada awak media saat ditemui diruang kerjanya, Senin ( 19/11/2018 ) siang.

Dengan dimasukkannya peti fiber ikan kedalam kolong meja kata Zakaria, pasar akan terlihat rapi dan pembeli akan merasa nyaman.

” Kalau saya berpikiran nanti penduduk kita tahun – tahun yang akan datang udah tinggi – tinggi, sama kayak Jepang dan Korea. Jadi berpikirnya itu kesitu. Tapi untuk awalnya itu untuk masuk box ikan,” ucapnya.

Lebih lanjut Zakaria menjelaskan, renovasi Pasar Ikan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) sebesar Rp. 1.6 milyar ini sudah dikaji matang oleh konsultan perencana. Dalam kajian pihak konsultan, tinggi meja memang dirancang dan diukur agar box ikan ( peti fiber ) dapat dimasukkan kedalam kolong meja. Walaupun ada keluhan dari pedagang dan pembeli, meja tersebut tidak mungkin akan dibongkar.

Zakaria setuju dengan Kepala UPT Pasar Muntok, Andi Haris yang menyarankan para pedagang menggunakan papan palet sebagai solusi mengatasi tingginya meja dagang mereka.

” Saran saya, kalau pedagangnya kurang tinggi, tambah palet di kawasan dia berdagang itu. Kalau pembelinya kurang tinggi, saran saya sama, tambah palet, jadi kita bisa naik ke atas,” tandas dia.

Mengenai pedagang yang masih meletakkan peti fibernya diluar, meskipun sudah disediakan kolong meja untuk menaruh box ikan tersebut, Zakaria mengatakan, dirinya sudah memerintahkan kepada UPT Pasar Muntok untuk mengingatkan para pedagang agar memasukkan peti ikannya kedalam kolong meja. Dia juga mengajak masyarakat untuk sama – sama menyadari pentingnya kerapian.

” Kita sama – sama lah memberi penjelasan kepada masyarakat, biar itu rapi. Tugas saya ada yang lain lagi, saya minta timbangan digital, biar pembeli bisa nimbang lagi, bener timbangan ikannya. Kalau yang lain tugas UPT lah bukan saya lagi,” imbuh Zakaria.( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *