BANGKA BARAT — Palang Merah Indonesia ( PMI) Bangka Barat menggelar program desiminasi kesehatan remaja di Aula SMAN 1 Mentok, Kecamatan Mentok, Rabu ( 18/9/2024 ).
Kegiatan ini diikuti siswa – siswi kelas 11 dari tujuh sekolah tingkat SLTA perwakilan Kecamatan Mentok dan SMAN 1 Jebus, mewakili Kecamatan Jebus.
Narasumber yang dihadirkan antara lain dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat. Turut hadir Kasat Pol PP Bangka Barat Sidarta Gautama mewakili Ketua PMI Bangka Barat Bong Ming Ming. Hadir pula Ketua PMI Bangka Belitung Abdul Fatah.
Sidarta Gautama dalam sambutannya mengatakan, tujuan kegiatan ini yaitu
memberikan sosialisasi dan edukasi bagi para siswa tentang kesehatan remaja.
Dikatakan Sidarta, penyakit yang harus diwaspadai para siswa adalah rasa malas dan kurang motivasi. Apalagi bila sudah duduk ke kelas 11, maka seharusnya para siswa harus sudah punya cita – cita untuk langkah selanjutnya.
“Jadi bagi yang belum punya cita – cita mumpung masih baru di awal kelas 11, silahkan persiapkan dengan matang. Karena waktu itu bagaikan pisau. Sekali kita lengah kita yang dibesetnya. Karena penyakit malas dan kurang motivasi ini cari di apotik tidak ada obatnya. Jadi jangan pernah sia – siakan waktu,” kata dia.
Sementara itu Abdul Fatah dalam paparannya mengatakan, saat ini dunia mengenal ada tujuh generasi.
Tujuh generasi itu adalah, generasi The Builders ( lahir sebelum 1946 ), Baby Boomers ( lahir 1946 – 1964 ), Generasi X (Lahir 1965-1979), Generasi Y (Lahir 1980-1994), Generasi Z (Lahir 1995-2009 ), Generasi Alpha (Lahir 2010-2024) dan Generasi Beta (Lahir 2025-2039).
“Generasi Alpha saat ini dia sudah lahir
Generasi Beta belum lahir setahun lagi dia akan ada di tengah – tengah kita semuanya,” kata mantan wakil gubernur Babel ini.
Terkait hal itu menurut dia, ada amanat yang dititipkan negara untuk generasi selanjutnya, terutama Gen – Z, baik di level nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Amanat itu adalah generasi berikutnya harus unggul dan tidak boleh sakit.
“Adek – adek semuanya harus senantiasa hidup sehat, modal pokok utama. Jangan sakit. Boleh sakit tapi yang ringan saja, jangan yang berat – berat,” ujarnya.
Sebab, begitu para siswa menyelesaikan pendidikannya di SLTA, maka menurut Abdul Fatah muaranya akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Karena itu menurut dia ketika sudah duduk di bangku kelas 11, siswa – siswi seharusnya sudah memiliki arah dan tujuan untuk tingkat pendidikan selanjutnya.
“Begitu dia menyelesaikan kelas duabelasnya dia masuk ke perguruan tinggi. Kalau saat ini belum tau arahnya mau berjalan kemana. Ini nggak jelas dia membaca dirinya,” cetusnya.
“Karena itu kalau saat ini kita sudah memiliki angan kita sudah memiliki semangat apa yang akan kita tuju, maka lebih memudahkan kita di dalam mencapai dan menyelesaikan kemauan kita itu. Karena kita tekadnya sudah bulat dan sudah kuat,” pesan Abdul Fatah. ( SK )