Muntok — Upaya PT. Timah. Tbk yang gencar melakukan penanggulangan dan penanganan Covid-19 di lingkungan perusahaan dan eksternal, membuahkan hasil yang baik. Hal ini terbukti dari 65 keluarga besar timah yang terpapar Covid-19, sebanyak 58 diantaranya telah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.
Kepala Bidang Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat Perusahaan, Anggi Siahaan menyatakan, sejak awal perusahaan plat merah itu konsisten menangani Covid-19, di antaranya dengan melakukan rapid test massal bagi seluruh karyawan. Hal ini untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Alhamdullillah, 58 orang rekan kita yang kemarin terpapar sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah, untuk melakukan isolasi mandiri sebelum nanti kembali bekerja. Yang belum sembuh tetap semangat, dan masih ada beberapa kawan-kawan kita yang masih di karantina,” ungkap Anggi Siahaan dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (25/6) petang.
Anggi menjelaskan, perusahan telah memberikan penanganan sesuai dengan protokol kesehatan dan penanganan C.ovid-19. Para karyawan yang diketahui reaktif saat rapid test, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR.
“Kenapa terdeteksi, karena kita melakukan rapid test massal. Sebelumnya ya kita belum tau. Kemudian mereka yang terpapar ini kita tangani agar tidak menularkan ke yang lain,” ujarnya.
Para karyawan yang terpapar, turut diisolasi dan ditangani oleh tim gugus tugas percepatan penanangan Covid-19 Provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menyebutkan, pihaknya bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk menangani pandemi ini.
“Perusahaan menyediakan juga safe house untuk isolasi dan keperluan karyawan yang terpapar. Kita bersinergi dengan tim provinsi dan kabupaten/kota sehingga rekan-rekan kita ini diisolasi di Balai Karantina BKPSDM, BLK, Asrama Haji dan LPMP. Kita mengikuti protokol dan prosedurnya,” beber Anggi.
Kabar baik lainnya datang dari siswa kelas beasiswa PT Timah di SMAN 1 Pemali, dimana ke 11 siswa yang sebelumnya terpapar Covid-19 juga telah dinyatakan sembuh dan kembali ke asrama.
“Adik-Adik di SMA Pemali yang kemarin terpapar hari ini semuanya sudah kembali ke asrama dan dinyatakan sembuh. Mereka harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Ia berharap, nantinya sekembalinya para pasien Covid-19 ke lingkungannya tidak mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
“Tidak ada yang mau terpapar virus ini, mari kita bersama saling mendukung dan saling menjaga. Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan beradaptasi dengan new normal,” demikian Anggi Siahaan.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno, membenarkan kabar tersebut.
“Iya, alhamdulilah. Iya, sudah bersih (sembuh) semua,” ujar pria yang akrab disapa ABP itu melalui sambungan ponselnya, Kamis. ( Red )