Duta Radio – Muniraliando, komika berusia 26 tahun asal Girimaya Pangkal Pinang berhasil membuat sejumlah pelajar, termasuk para petinggi Kabupaten Bangka Barat tertawa terpingkal – pingkal. Bahkan Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali pun tak dapat menahan tawa menyaksikan Munir beraksi.
Tampil sendiri dengan ” trade mark ” nya sebagai anak Sekolah Dasar ( SD ) lengkap dengan seragam putih merah dan dasi tanpa sepatu, Muniraliando dengan celoteh bahasa daerahnya sukses menghibur audiens dalam acara Sosialisasi Dan Publikasi Minat Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bangka Barat di Museum Timah Muntok, Selasa ( 3/4/2018 ) pagi.
Terjun ke dunia komedi sejak tahun 2014, Muniraliando mengaku masih dihinggapi keraguan saat tampil dengan audiens pelajar. Menurutnya, materi yang disampaikan harus dipikirkan dulu dan harus mendidik.
” Sebenarnya ada keraguan kalau audiensnya pelajar. Karena kalau pelajar benar – benar harus dipikirin, yang pertama materi tidak boleh jorok, yang kedua harus mendidik, karena pemikiran mereka berbeda,” ujar Munir kepada awak media saat ditemui usai tampil di Museum Timah Muntok, Selasa (3/4/2018 ).
Mengenai penampilannya yang selalu mengenakan seragam SD ( Sekolah Dasar ) putih merah dan rambut wig keriting, anak keempat dari empat bersaudara ini mengatakan, hal itu sudah menjadi ” trade mark”nya sebagai komika. Dengan karakter itu dia merasa lebih percaya diri dan selalu berhasil mengundang gelak tawa penonton.
” Kenapa ku berpakaian anak SD, inilah uncek ( gaya andalan ). Kalau ku berpakaian biasa, aku nggak yakin akan seperti tadi animonya, karena kalau berkarakter lebih dapat, apalagi pakai bahasa daerah, ” ungkapnya.
Munir mulai bergabung bersama Group Gawe Gile sejak tahun 2016. Namun terkadang tampil sendiri. Hal itu tergantung permintaan pihak yang mengundangnya.
Bersama groupnya, dia menuturkan, sudah tampil ke berbagai tempat di Bangka Belitung. Pernah ikut audisi stand up komedy diluar Bangka dan tiga kali gagal tidak mematahkan semangatnya untuk terus menggeluti dunia komedi.
” Alhamdulillah, paling jauh ke Belitung. Itu group, bersama Gawe Gile, Kalau keluar Bangka sudah pernah ikut audisi, alhamdulillah gagal. Tiga kali gagal di stand up komedi Kompas,” kisahnya.
Meski selalu sukses mengundang gelak tawa dalam setiap penampilan, Munir mengatakan dirinya terkadang gagal memancing tawa penonton. Hal itu kerap membuat dia down.
” Suka dukanya, pernah ada nggak ketawa, ya pernah, malahan sering. Kelemahan saya pegang mic ngelempar joke nggak ada yang tertawa, ku mulai down,” ujar dia.
Namun Muniraliando tetap optimis dengan profesinya sebagai komika dan berharap kedepan dia bersama Group Gawe Gile akan tetap menghibur masyarakat Bangka Belitung, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk berkiprah ke jenjang nasional. Dia mengaku untuk saat ini lebih nyaman tampil di Bangka Belitung dengan bahasa daerah karena dirasakan lebih mengena dan mendapat sambutan baik dari penggemarnya.
” Berharap kedepan aku dan kawan – kawan tetap bisa menghibur khususnya di Bangka Belitung, karena ku lebih seneng pakai bahasa daerah, karena lebih mengena, tapi tidak menutup kemungkinan ke jenjang nasional, itu masih dipikirin. Tapi lebih senengnya di kampung sendiri,” tutupnya. ( SK )