Duta Radio – Masyarakat Desa Air Nyatoh mengadakan acara adat Rabu Kasan, Rabu ( 15/11/2017 ) kemarin. Rabu Kasan yang bertujuan meminta keselamatan dan tolak bala itu dilaksanakan bertepatan dengan minggu terakhir bulan Syafar 1439 H.
Acara tersebut di mulai dari masjid dengan pembacaan doa selamatan dan ritual ketupat lepas, yang bermakna dijauhkan dari bala dan marabahaya. Setelah itu barulah ritual dilanjutkan ke Pantai Ketapang.
Wakil Bupati Bangka Barat, Markus, SH, dalam sambutannya mengatakan, acara di Pantai Ketapang merupakan acara hiburan bagi masyarakat Desa Air Nyatoh yang diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat desa tersebut. Hal itu menurut Markus, merupakan asset budaya yang perlu di perhatikan.
” Acara adat istiadat yang sudah ada seperti ini dijadikan aset budaya daerah yang harus dipertahankan, dikembangkan dan ditingkatkan. Pantai Ketapang Desa Air Nyatoh merupakan salah satu aset kepariwisataan yang ada di Kabupaten Bangka Barat yang memang perlu diperhatikan. Mata pencaharian Desa Air Nyatoh sebagai nelayan sangat tergantung dengan laut Pantai Ketapang ini,” kata Markus, Rabu ( 15/11/2017 ).
Markus menambahkan, telah dua kali menghadiri acara Rabu Kasan semenjak dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Bangka Barat. Dia berharap acara adat Rabu Kasan di Desa Air Nyatoh dapat diselenggarakan setiap tahun dan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan dapat mendukung kepariwisataan di Kabupaten Bangka Barat.
” Ini kali kedua saya menghadiri acara Rabu Kasan saat menjabat sebagai Wakil Bupati, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kreasi masyarakat Desa Air Nyatoh, serta menjadi salah satu aset pariwisata di Bangka Barat dan dapat menjadi agenda tahunan,” harap Markus.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat, Drs. Ichsan Saufani mengatakan, acara adat Rebo Kasan sudah dimasukkan dalam kalender Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat. Untuk itu, dia meminta masyarakat Desa Air Nyatoh untuk mengembangkan potensi yang ada, khususnya yang berkaitan dengan dunia kepariwisataan.
“ Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun ini mempunyai program sosialisasi desa wisata, nanti kita akan undang kepala desa, tokoh masyarakat dan pemudanya, kita akan mencontoh desa-desa wisata yang sudah ada, baik di Pulau Jawa kemudian satu yang ada di Belitung. nanti kami akan lakukan seleksi dan menilai sesuai 3P yaitu posisi geografis desa, potensi desa dan prestasi desa,” tambah Ichsan. ( SK )