Keluarga Peki, Tidak Ada Firasat Apapun

Duta Radio – Rumah almarhum Peki ( 20 ) di Dusun Pak Lugek Desa Air Lintang Kecamatan Tempilang masih menyiratkan duka mendalam. Kepergian Peki yang tidak terduga karena terbunuh oleh Randi Saputra membuat keluarga almarhum kaget dan tidak percaya.

Peki, putra  bungsu dari dua bersaudara pasangan Rusman ( 54 ) dan Sumanti ( 47 ). Disamping bekerja sebagai nelayan, Rusman dan istrinya membuka usaha warung kecil disebelah rumahnya. Sedangkan Sugianto ( 29 ), anak tertua mereka sudah menikah dan sudah dikaruniai seorang anak.

Sumanti,  ibu kandung Peki sambil terisak mengungkapkan perasaannya. Dia mengaku kaget mendengar kabar putra bungsu kesayangannya di larikan ke Puskesmas Tempilang.

”  Dia tidak pernah bermasalah dengan teman – temannya. Kami kaget sekali mendengar kabarnya. Tidak ada firasat apapun sebelum almarhum meninggal,” tutur Sumanti sambil terisak, saat ditemui di kediamannya di Dusun Pak Lugek Desa Air Lintang, Rabu ( 13/12/2017 ) siang.

Menurut dia, Peki merupakan anak yang baik dan selalu membantu orang tuanya.

Senada dengan Sumanti, Sugianto ( 29 ) kakak kandung laki – laki almarhum juga mengatakan, sangat kaget mendengar kabar adiknya di larikan ke Puskesmas Tempilang. Kabar duka tersebut, kata ayah satu anak ini dia dengar dari tetangga dan dari orang tuanya sendiri.

” Kabarnya dari tetangga dan dari orang tua. Waktu itu saya selesai makan, terus nonton tv, orang tua saya nelpon, adek dibawa ke Puskesmas. Pas saya sampai disana dia sudah meninggal,” ungkap Sugianto.

Sugianto mengatakan, keseharian Peki sama seperti remaja seusianya, bergaul seperti biasa dan periang, tapi adiknya lebih banyak berada dirumah saja.  Meskipun belum bekerja, Peki rajin membantu ibunya di warung kecil di sebelah rumahnya.

Sugianto berharap, kejadian berdarah yang menimpa adik kandungnya merupakan yang terakhir di desa mereka dan kejadian serupa tidak akan  pernah terulang lagi.

” Cukup inilah yang terakhir. Kami berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” ujar Sugianto.

Seperti dberitakan sebelumnya, Peki meninggal karena luka robek di leher kirinya setelah diserang dengan senjata tajam oleh RS ( 20 ),  warga pendatang yang terlibat cekcok dengan Aris, teman Peki di King Billiar Pantai Pasir Kuning Desa Air Lintang Kecamatan Tempilang, Minggu ( 10/12/2017 ) sekitar pukul 18:00 wib.  ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *