JANGAN CEMARI LAUT KAMI, KARENA LAUT TEMPAT KAMI MENCARI NAFKAH

MUNTOK – RADIO DUTA . Pertemuan antara Pemdes Belo Laut, Kecamatan Muntok, BUMD Bangka Barat Sejahtera dengan masyarakat Belo Laut memutuskan menolak tambang timah di laut. Tampak hadir Camat Muntok Sukandi, Plt Kades, Plt Dirut BUMD yang juga ketua KONI Bangka Barat Arlan Rasid dan pihak Polres serta Koramil Muntok.

Pada pertemuan Jumat (18/11) di halaman bekas kantor desa sempat memanas namun berakhir tertib. Pihak BUMD melakukan sosialisasi terkait rencana beroperasinya 136 unit Ponton Isap Produksi (PIP) dan ponton binaan. Arlan plt Dirut BUMD yang juga Ketua KONI Bangka Barat,  mengatakan pihaknya baru melakukan sosialisasi dan siap menghormati keputusan masyarakat

“Kalau setuju kami beroperasi, kalau
tidak ya tidak beroperasi,”terangnya.

Dibagian lain , Ari dari BUMD mengatakan maksud tujuan PIP sebagai bagian dari unit kerja BUMD Babar dibawah kendali operasi unit tambang laut BUMD merupakan salah satu penyumbang PAD bagi pemerintah daerah. PIP dihadirkan sebagai upaya menjalankan arahan presiden terkait legalitas tambang laut rakyat dengan tujuan untuk menghapus aktifitas penambangan ilegal khususnya dilaut.

” Kami diharapkan bisa membuka lapangan kerja serta meningkatkan perekoniam,”urainya.

Belum selesai memaparkan maksud dan tujuan serta manfaat PIP, warga langsung berteriak dan merobek foto copy materi sosialisasi yang dibagikan ke warga dengan menghamburkannya dihadapan Camat, Dirut BUMD, Plt Kades.

“Sampai kiamat kami tetap menolak tambang laut baik ilegal maupun legal, kalau sampai masuk kami bakar, bakar
,”cetus salah satu warga yang langsung disambut teriakan warga lainnya”setuju”.

Sementara itu , Camat Muntok, Sukandi mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi pertemuan saja dan keputusan diserahkan ke masyarakat. Apa pun keputusannya agar pihak BUMD menghormatinya.

“Kalau tidak setuju ya harus di hormati, jangan sampai permasalahan ini terus berlarut,”harapnya.

Di tempat yang sama Rohantap mengharapkan warga jangan emosi dan anarkis. Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Dia berharap BUMD menghormati dari keputusan masyarakat yang menolak tambang laut. Karena laut merupakan tempat mencari nafkah warga Belo Laut yang sebagian besar nelayan.

“Inilah keputusannya (menolak,red), jadi kami minta di hormati,”tandas mantan kades dan sesepuh masyarakat Belo Laut , Jumat ( 18/11/16). ( KS ).