Duta Radio – Perkembangan harga lada di pasaran sedang memprihatinkan. Besarnya modal yang dikeluarkan petani tidak mampu ditutupi dengan harga jual yang terus merosot.
Firman, seorang petani lada warga Desa Pal 4 Muntok mengungkapkan harga lada sekarang merugikan petani. Menurut dia, dari menyiapkan bibit, pupuk, junjung dan pemeliharaan membutuhkan modal yang cukup besar dan tenaga yang tidak sedikit. Jika harga jual tidak sesuai tentu petani akan mengalami kerugian.
“ Harga lada sekarang berkisar Rp. 70.000 perkilogram untuk kelas super. Sedangkan untuk kelas medium berkisar Rp. 65.000 perkilogram. Harga segitu sangat merugikan petani karena modal dan tenaga yang dikeluarkan tidak sedikit,”papar Firman, Senin ( 12/06/17 ).
Menurutnya, sekitar dua bulan yang lalu harga lada masih berkisar pada angka Rp. 90.000 perkilogram untuk kelas medium. Namun sekarang harganya terus merosot hingga Rp. 65.000 perkilogram.
Dikatakannya, sekarang petani memasuki fase panen raya, namun harga lada malah semakin merosot. Firman terpaksa menjual ladanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan persiapan lebaran.
“ Kami berharap ada jalan keluar dari pemerintah untuk meningkatkan harga yang bisa menguntungkan petani,” harap Firman. ( SK )