Desa Wisata Babar Sangat Potensial, Tinggal Bagaimana Mengemasnya

Muntok — Pengelola Desa Wisata Kreatif Terong, Kabupaten Belitung Suwandi melihat, potensi Kabupaten Bangka Barat untuk mengembangkan desa wisata sangat besar, karena didukung kekayaan alam, budaya, sejarah dan pantai – pantai yang indah.

Suwandi hadir sebagai narasumber pada acara Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Kabupaten Bangka Barat di Hotel Pasadena, Kecamatan Muntok, Selasa ( 11/10/2022 ).

“Saya melihat potensi Bangka Barat ini sangat luar biasa baik alam, budaya, sejarah, pantai, sangat lengkap. Memang yang namanya penguatan kapasitas masyarakat membutuhkan proses yang agak panjang,” ujar Suwandi saat diwawancarai portaldutaradio.com.

Ditegaskannya pengelola desa wisata harus menggali potensi dengan keyakinan dan percaya diri bahwa anugerah alam dan budaya yang dimiliki sangat luar biasa dan tidak ada yang sia – sia.

Tinggal bagaimana cara mengemas,
mempromosikan, menjual dan menjaga alam dan budaya itu menjadi suatu aset yang sangat berharga secara berkelanjutan.

Dia mengatakan, hal yang perlu dilakukan pengelola desa wisata di Bangka Barat adalah membangkitkan motivasi. Menurutnya, bila dikelola secara baik dan benar, dengan mengangkat potensi lokal serta keunikannya, desa wisata bisa menjadi pendukung perekonomian masyarakat.

“Karena desa wisata itu bukan hanya sebatas menjual keindahan alam, tapi bagaimana aktivitas masyarakat, budaya masyarakat itu bisa kita kemas, bisa kita jual bisa kita promosikan.
Wisatawan ketika datang ke desa wisata itu, dia bisa beraktivitas dan lebih mengenal jauh tentang keunikan masyarakat desa,” imbuh Suwandi.

Menurut dia standarisasi kriteria desa wisata di seluruh Indonesia sama. Salah satunya, desa yang ditetapkan sebagai desa wisata memiliki ciri – ciri tertentu dan mempunyai sesuatu yang bisa dijual. Dirinya sejak 2018 sudah tiga kali datang ke Bangka Barat melihat Bumi Sejiran Setason sangat kaya, baik dari sisi kecantikan alam serta budaya adat istiadatnya.

Hal penting lainnya menurut Suwandi mempersiapkan SDM agar mampu mengemas paket pariwisata, menggali potensi serta mempromosikannya.

Dia menegaskan, kendati baru memulai, Bangka Barat tidak boleh berkecil hati, sebab semua potensi tergantung cara pengelolaannya, salah satunya kreatif dan berani melakukan inovasi agar hasil yang dicapai sesuai harapan.

“Kita juga harus beradaptasi dengan kondisi pariwisata terkini, paling tidak digitalisasi pariwisata desa wisata itu menjadi suatu keniscayaan pada hari ini karena percepatannya ada di situ,” katanya.

Memang kata Suwandi untuk maju seperti di Belitung, Bangka Barat harus melalui proses. Dikatakannya kondisi desa wisata di Bangka Barat saat ini seperti Belitung pada 25 tahun lalu. Namun dengan keinginan yang serius, desa wisata di Bangka Barat bisa berkembang dan maju.

“Tapi ya mungkin masih banyak keterbatasan, belum percaya diri, belum begitu besarnya gema pariwisata. Tapi seiring dengan makin bergemanya desa wisata, sekarang ini yang lewat program event Anugerah Desa Wisata Indonesia ( ADWI ) itu sangat luar biasa, semoga termotivasi dan bagaimana mengangkat harkat dan derajat desa – desa kita di Indonesia khususnya di Bangka Barat ini,” cetus Suwandi. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *