Muntok — Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan, kondisi belajar mengajar SMA/SMK masih terkendala pandemi Covid – 19 yang tidak kunjung berakhir.
Hal itu menjadi pokok bahasan Silaturahmi dan Audiensi Pendidikan antara Pemkab Bangka Barat dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Wilayah IV, Sudarni, yang digelar di Ruang Rapat OR I, Setda Bangka Barat, Kamis ( 5/8 ) pagi.
Salah satu solusinya menurut Bong Ming, belajar mengajar dapat dilakukan secara daring atau pun tatap muka.
Namun untuk tatap muka, siswa yang boleh hadir di kelas hanya 50 persen. Itu pun harus tetap berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid – 19 Bangka Barat. Para siswa akan dirapid terlebih dahulu guna memastikan mereka dalam keadaan sehat tidak terpapar Corona.
” Berkenan daring dan tatap muka saya bilang semua sekolah SMA yang mau melakukan tatap muka 50% harus kita sinergikan dengan Gugus Tugas. Lalu siswa akan kita lakukan antigen. Jadi kita memastikan siswa yang mengikuti belajar mengajar tidak terpapar Corona, jadi pembelajaran hari itu clear tidak ada yang terpapar masuk dalam situ ( kelas ),” jelas Bong Ming Ming usai audiensi.
Dilain pihak, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Wilayah IV, Sudarni mengatakan, pihaknya menyambut baik solusi yang ditawarkan Bong Ming Ming untuk melakukan rapid antigen kepada 50 persen siswa SMA/sederajat yang akan belajar tatap muka.
” Nanti anak – anak akan diberikan layanan antigen dulu sehingga ketika diadakan proses pembelajaran yang 50% sesuai SKB itu sudah benar alurnya. Anak-anak yang sudah dinyatakan sehat baru boleh tatap muka meskipun dikondisi 50 persen dengan sangat mematuhi protokol kesehatan,” ujar Sudarni.
Sudarni mengatakan, belajar tatap muka tersebut rencananya akan dilaksanakan setelah PPKM Level 4 di Bangka Barat. Pihaknya akan mempersiapkan diri dengan melakukan pendataan ke sekolah – sekolah.
” Rencananya setelah PPKM ini kita akan segera mempersiapkan diri untuk tatap muka meskipun dengan 50% itu. Jadi kami akan melakukan pendataan ke sekolah berapa jumlah siswanya sehingga nanti bisa direncanakan dari sini untuk antigennya,” terangnya. ( SK )