Muntok — Kepala Desa Air Putih, Ayun Permana mengatakan, salah seorang warganya yang bernama Rohila telah ia ajukan sebagai penerima manfaat untuk bantuan Provinsi Bangka Belitung. Bahkan, warganya tersebut telah tiga kali menerima bantuan.
” Warga itu, apalagi yang namanya Rohila dia itu sudah tiga paket kita khususkan, dari PT. Timah sembako, kan lengkap,susu, dari Sawit sembako, beras, minyak, telor, dan daging murah pasar murah kemarin kita gratis kan, jadi kita kasih la kek die,” ujar Ayun Permana via telepon, Sabtu ( 13/6/2020 ) malam.
Ayun menjelaskan, selain Rohila, sekitar 40-an warga lainnya juga telah ia ajukan sebagai penerima manfaat bantuan Pemprov Bangka Belitung. Hanya saja bantuan tersebut hingga kini belum cair, bahkan ia menyebut hilalnya saja belum kelihatan.
” Jadi yang untuk bantuan Provinsi kita ajukan juga, tapi kita nggak tahu cair apa nggak. Dia sudah masuk disitu, cuman yang bantuan Provinsi sampai sekarang kan belum ada hilal aben boss,” tukasnya.
Menurut Ayun Permana, pemicu puluhan warganya mendatangi kantor desa pada Jum’at ( 12/6 ) pagi kemarin adalah kecemburuan sosial. Penyebabnya, ada sebagian warga yang telah menerima Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Rp. 600 ribu, tapi ada juga yang belum sehingga warga mempertanyakan hal tersebut.
” Cuma muncul kecemburuan sosial itu apa, duit yang 600 ribu yang dipermasalahkan, itu intinya. Yang parah juga kemarin yang dapat dari Pusat, dari Dinas Sosial, jadi banyak kecemburuan sosial,” beber dia.
Namun tidak menampik, memang masih ada warganya yang belum mendapatkan bantuan. Sebab, penerima manfaat di desanya cukup banyak. Ia memperkirakan, jumlah totalnya sekitar hampir 300 KK.
” Kemarin kita yang dari desa aja BLT 135, yang dari Pusat kita terima 75. Dari Provinsi 50, jadi banyak hampir 300, ditambah Bansos dari Kabupaten 40 lebih, pokoknya hampir 300,” ujar Ayun.
Dia menambahkan, pihaknya tidak melakukan pendataan ulang terkait keluhan warga yang mengaku belum menerima bansos. Sebab para warga tersebut telah didaftarkan untuk bantuan Pemprov Babel.
” Kita tidak ada pendataan ulang, sementara ini itu lah yang kita ajukan sehingga yang bersangkutan berapa orang sudah kita masukkan semua, 40-an lebih. Kita sesuai dengan prosedur kita tetap gitu lah, yang dari Provinsi kita tunggu lah apa bentuknya,” pungkas Ayun. ( SK )